Dibalik Cerita Rizal, Mahasiswa Peraih Awardee ISSEEP Singapore dan 5 Beasiswa Lainnya
Sumberpost.com | Medan – “Buy the future with the present value” adalah satu dari beberapa motivasi yang dijadikannya sebagai penyemangat hidupnya. Meraih YSEALI Academic Fellowship Northen Illionis University USA, Awardee ISSEEP Singapore, Awardee 5 Beasiswa Pendidikan, dan masih banyak prestasi-prestasi lainnya.
Dia adalah Muhammad Rizal, Mahasiswa Berprestasi Universitas Sumatera Utara (USU) 2015-2016, ia juga pernah menjadi Gubernur Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, menjadi Duta Bahasa, Duta Koperasi, dan Duta GenRe.
Bahkan karena jiwa sosial dan kepedulian yang dimilikinya, ia menjadi pendiri komunitas Sultan Husada dengan tujuan membantu masyarakat tidak mampu dan masyarakat di daerah-daerah yang kesulitan mengakses pelayanan kesehatan.
Untuk mencapai kesuksesan ini pun, bagi Rizal bukan tidak melalui masa-masa sulit. Saat ibunya meninggal dunia, Rizal dan saudaranya yang sebelumnya lebih banyak bergantung pada ibu menjadi berubah. Saat itu Rizal masih duduk di Sekolah Dasar. Ia harus menjadi mandiri karena mengurusi ayah dan adiknya.
Pria kelahiran Medan, 26 Oktober 1995 ini sekarang sedang mengenyam pendidikan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Baginya menjadi mahasiswa tidak hanya menghadiri kelas rutin di kampus saja, tetapi ada baiknya mengikuti kegiatan seperti organisasi ataupun kegiatan bermanfaat lainnya.
Selain kuliah, Rizal aktif di berbagai organisasi kampus, aktif mengikuti berbagai ajang perlombaan dan beasiswa, dan bahkan saat ini ia menjadi mentor untuk juniornya agar bisa mendapatkan prestasi maupun beasiswa seperti dirinya.
Di sinilah letak awal kesuksesan Rizal sebagai mahasiswa. Baginya membahagiakan dan membanggakan orang tua adalah tujuan utama dalam hidup. Rizal mulai mencari-cari informasi mengenai kegiatan kampus yang bisa mengasah daya saing mahasiswa baik ditingkat daerah, provinsi, nasional, bahkan internasional.
Pertama kali ia bergerak sebagai mahasiswa aktif adalah saat dicalonkan menjadi Gubernur Pemerintahan Mahasiswa di kampusnya. Saat itu Rizal mengalami banyak polemik dengan teman sejawatnya bahkan dengan dekan fakultas setempat. Tetapi itu bukan menjadi penghalang yang menyurutkan semangat Rizal untuk terus berkarya.
Setelah berhasil dicalonkan sebagai gubernur mahasiswa, terbuka celah bagi Rizal untuk mengikuti ajang berprestasi lainnya. Ia lulus pertukaran pelajar ke luar negeri dengan pengorbanan yang luar biasa. Bagi Rizal jatuh bangun dalam berusaha adalah hal biasa. Berdasarkan pengalaman yang sudah pernah ia lalui, Rizal pernah kalah dalam mengikuti tiga lomba sekaligus di hari yang sama.
Hal-hal seperti ini bukan lagi suatu hambatan yang harus dipirkan bagi Rizal, tetapi baginya bagaimana belajar dari kekalahan yang ia alami lalu menarik benang merah dari pelajaran baru untuk diaplikasikan pada ajang lomba berikutnya.
Hal-hal kecillah yang membuat seorang Rizal menjadi mahasiswa yang dikenal banyak orang seperti sekarang ini. Baginya teruslah belajar dari setiap apa yang sudah atau belum didapatkan. Karena melalui pembelajaranlah Rizal berhasil menjalani proses hidup.
“Ketika kita sudah bisa memulai satu kegiatan bermanfaat dan itu berhasil, meskipun kegiatannya kecil, percayalah akan lahir kegiatan bermanfaat lainnya yang bisa membuahkan prestasi,” ungkap Rizal melalui rilis yang diterima, Kamis (17/5/2018).
Rizal memiliki banyak kegiatan dalam sehari yang harus diselesaikannya. Hal ini tidak dijadikan beban oleh Rizal, sebaliknya inilah obat penangkal bosan bagi dirinya. Menurut Rizal, proses itu lebih berharga meski terkadang hasil berbeda dengan proses, namun hasil yang diperoleh saat itu adalah bagian dari proses selanjutnya. [rel/ron]