Pelita 3 Ilpus UIN Ar-Raniry Tingkatkan Budaya Literasi Aceh
Sumberpost.com | Banda Aceh – Mahasiswa Program studi Ilmu Perpustakaan (Ilpus) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry mengadakan Pekan Literasi dan Teknologi Mahasiswa (Pelita) ke-3 pada 10 hingga 14 Desember 2019 di halaman Perpustakaan kampus setempat. Acara ini mengusung tema Meningkatkan Budaya Literasi untuk Generasi Aceh yang Lebih Bersinergi.
Ketua Panitia, Juliwan Mafazan mengatakan, mereka sengaja mengusung tema tersebut untuk menunjukkan bahwa literasi itu bukan sekadar menulis, membaca dan memahami.
“Kami di sini ingin merubah mindset orang tentang literasi,” katanya saat ditemui di lokasi acara, Rabu (11/12/2019).
Pelita menyediakan bazar buku bekerja sama dengan penerbit dan beberapa penulis yang ada di Banda Aceh. Panitia juga mendatangkan Mobil Perpustakaan Keliling dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh.
Selain itu, Juliwan juga mengatakan, acara ini bertujuan untuk menampakkan dan memperkenalkan ilmu perpustakaan kepada masyarakat luar.
“Kami sebagai mahasiswa ilmu perpustakaan melihat pandangan orang (terhadap kami) seperti sebelah mata. Apakah ilmu perpustakaan itu hanya menyusun buku? Nggak!” tegasnya.
Salah seorang peserta lomba baca hikayat Aceh, Septiawan mengatakan, acara ini cukup sukses. Namun ia menyayangkan jumlah peserta yang sedikit untuk jenis lomba yang diikutinya. Apalagi, menurutnya hikayat adalah salah satu kebudayaan dari Aceh yang masih tertinggal.
“Kampus ini kan luas tetapi partisipasi dari mahasiswa ini kurang di lomba hikayat, ada enam peserta umum dan hanya seorang mahasiswa,” katanya.
Selain Bazar itu, Pelita juga dimeriahkan dengan 11 macam lomba, di antaranya lomba baca puisi, futsal, baca hikayat Aceh, foto instagram, menulis esai, Duta Ilpus, mewarnai, hafalan surah pendek, story telling, rangking 1, dan stand up comedy.
Kemudian juga ada 5 cabang pelatihan yaitu pelatihan menulis esai, desain grafis, jurnalistik, mendeley dan desain website. Terakhir juga ada donor darah, talkshow kepustakaan, dan saweu pustaka.
Juliwan juga mengatakan, kendala pada acara ini ada pada kepanitiaan dan tempat. Ini karena kurangnya kesadaran dari angkatan-angkatan tahun sebelumnya, maka banyak panitia yang direkrut dari angkatan tahun masuk 2019.
“Panitianya diambil dari leting 19, jadi kami agak susah mengarahkan mereka. Bukan tidak mau bekerja, tetapi karena masih baru,” ungkapnya. [ ]
Marnida Ningsih (Mag)
Foto: Rama Fitranisa (Mag)