Nikmatnya Lebaran dengan Tape Breuh
Sumberpost.com | Banda Aceh – Lebaran tampaknya tidak lengkap tanpa hidangan khas daerah. Tidak heran jika momen ini selalu dinantikan dengan penuh harapan. Banyak sekali hal baru yang dapat ditemukan di setiap datangnya lebaran. Namun tahun 2020 ini, ada pandemi yang membuat masyarakat di seluruh dunia harus mengurangi berbagai aktivitasnya.
Meskipun demikian, bukan berarti silaturahmi juga harus berhenti bukan? Tradisi lebaran tetap berlanjut walau keluarga tak berkumpul lengkap.
Lebaran identik dengan beberapa hal seperti takbiran, makanan tradisional, baju baru, dan banyak hal lainnya. Makanan khas selalu menjadi ciri perayaan hari raya di suatu daerah. Misalnya saja, tape breuh.
Di Aceh, tape breuh atau tapai beras ketan umumnya hanya bisa dinikmati di momen lebaran. Tak heran jika keberadaannya sangat dinantikan.
Selain memiliki rasa yang begitu unik, proses pembuatannya juga tak kalah unik. Mitos yang beredar pada masyarakat Aceh mengatakan bahwa ada beberapa pantangan selama proses pembuatan tape breuh. Pelanggaran terhadap itu akan memengaruhi kualitas tapai yang dihasilkan. Hingga saat ini, masyarakat di era 4.0 masih mempercai mitos-mitos itu.
Ada yang berbeda pada tapai beras Aceh. Jika umumnya tapai dibungkus menggunakan daun pisang atau daun lainnya, tape breuh memiliki daun khusus untuk membungkusnya yang bernama daun bili. Tentu aroma yang dihasilkan berbeda dan membuat rasa tapai menjadi lebih nikmat. []
Penulis: Nurul Hidayah, UKPM Sumberpost UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Editor : Cut Della Razaqna