Cerita PBAK Virtual UIN Ar-Raniry
Sumberpost.com | Banda Aceh – Tepat pada pukul 7.30 pagi, Widya sudah berpakaian rapi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Universitas. Pagi itu ia menggunakan jilbab dan baju putih serta rok dan pita hitam. Tidak lupa juga menggunakan masker sebagai bentuk mematuhi protokol kesehatan.
Widya berangkat menuju warung kopi. Hari itu, ia membutuhkan jaringan internet yang cepat untuk mengikuti kegiatan di kampus sebagai mahasiswa baru.
Sebanyak 3.506 mahasiswa baru di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh mengikuti Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) secara virtual.
Permata Widya salah satunya, Mahasiswa Baru asal Aceh Tenggara ini tetap antusias mengikuti PBAK meskipun online. Widya harus menempuh waktu 15 menit dari rumah ke warung kopi untuk mendapatkan sinyal WiFi.
Mahasiswa baru prodi Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini juga mengaku lebih suka seandainya PBAK dilakukan secara offline, karena dia bisa melihat langsung seperti apa kampusnya itu.
“Kalau disuruh milih offline atau online saya sih lebih milih offline kak, karena lebih leluasa mengenal teman dan yang paling penting bisa melihat kampus secara langsung,” katanya, Selasa (29/9/2020).
PBAK tahun ajaran 2020/2021 memang memiliki banyak perbedaan dari PBAK di tahun-tahun sebelumnya, namun hal itu bukanlah hambatan proses pergantian status bagi para siswa yang kini layak dipanggil dengan kata mahasiswa.
“Pelaksanaan PBAK tahun ini sangat lah berbeda dan bertolak belakang dengan tahun sebelumnya,” ujar Wakil Rektor III, Saifullah, dalam sambutannya melalu live streaming YouTube Kampus UIN Ar-Raniry.
PBAK online juga dirasakan oleh Dhiya Aula Fillah salah satu Mahasiswa Baru asal Kabupaten Bireuen yang kini lulus di Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Dhiya mengaku sengaja bangun lebih pagi dan juga ikut menggunakan pakaian wajib yang ditetapkan Universitas. Pukul 7.30 WIB Dhiya sudah bersiap di depan handphone untuk mengikuti PBAK online.
Dhiya memang sudah berniat agar dapat bergabung melalui Zoom karena lebih bisa mengenali teman-teman yang lain, tapi hal ini harus dibatalkan kendala jaringan.
Alhasil, keinginannya untuk bergabung melalui aplikasi Zoom harus dibatalkan karena sudah terisi penuh oleh mahasiswa lain. Meskipun begitu, tidak lantas mengurangi semangat Dhiya untuk mengikuti PBAK online meskipun hanya menonton live streaming dari YouTube.
“Sejak tadi malam udah niat harus bergabung dengan Zoom, eh ternyata pagi-paginya ada kendala jaringan dan terlambat mentoring akhirnya Zoom nya malah penuh dan cuma bisa liat dari live streaming YouTube,” ujarnya.[]
Penulis : Uswatul Farida, Nurul Hidayah
Editor : Cut Salma H.A
Foto : Dok/Istimewa