2 November 2020 Oleh Redaksi Sumberpost Off

Intip Destinasi Wisata Sawah di Aceh Utara

Sumberpost.com | Aceh Utara- Cuaca terlihat mendung hari itu, diiringi suara bisingnya kereta di sepanjang perjalanan, saat Sumberpost menyambangi wisata sawah yang baru saja mulai beroperasi pada awal Agustus lalu, di kawasan Gampong Mane, Kecamatan Blang Mangat, Kabupaten Aceh Utara, Aceh.

Membutuhkan waktu satu jam untuk sampai di lokasi wisata ini. Sengatan matahari yang kian terik membuat tempat itu terasa kosong tanpa aktivitas. Dari kejauhan tampak seorang pria sedang duduk di atas kursi, sembari menunggu para wisatawan menghampirinya untuk membeli tiket.

Biasanya, setelah musim panen seperti saat ini, yang tersisa hanyalah jerami kering. Kadang hal itu membuat posisi wisata sawah tertutupi sehingga pengurus wisata ini harus berkerja keras mengembangkan berbagai ide kreatif yang mereka punya.

Karena rasa penasaran pemilihan sawah sebagai objek wisata, penulis mulai mendekati Muhammad Zikram, salah satu pengurus wisata ini.

Zikram mengaku, pemilihan sawah sebagai tempat wisata dikarenakan sawah merupakan tempat yang mudah untuk dijangkau oleh para wisatawan terlebih lagi dengan lokasi wisata yang berada di pedesaan.

“Kenapa kita memilih sawah sebagai destinasi wisata? karena diwilayah kita dominannya lebih banyak sawah, kalaupun ke gunung itu sangat jauh, dan lagi panorama penghijauan saat musim tanam padi itu juga sangat bagus,” katanya (20/10/2020).

Namun, karena sawah memiliki musim tersendiri, hal tersebut terkandang mempengaruhi pengasilan yang didapat. Agar tempat wisata tetap beroperasi, Zikram dan teman-temannya mencoba menyatukan ide-ide mereka, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menghidupkan lampu ketika malam.

Wisata sawah yang dibangun dengan dana Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) ini memiliki dampak positif bagi masyarakat sekitar, terlebih lagi bagi sebagian masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tentunya bisa berkecimpung dalam proses pengelolaannya.

Selain itu, masyarakat setempat merupakan pihak kontributor terbesar selama pembangunan berlangsung, meskipun tidak bisa membantu secara finansial,  masyarakat tidak sungkan untuk menawarkan tenaga mereka.

“Kalau kontribusi itu banyak, misalnya saja ikut partisipasi selama proses pembangunan, ya walaupun nggak bisa bantu dari segi finansial, setidaknya masyarakat setempat masih bisa membantu melalui tenaga mereka,” ujarnya.

Dengan harga tiket yang sesuai dengan isi dompet, membuat tempat ini ramai dikunjungi para wisatawan baik dari daerah setempat maupun luar daerah.

Meskipun belum memiliki fasilitas yang lengkap, namun wisatawan yang berdatangan tidak akan kecewa. Apalagi saat lebaran, wisata sawah mengakui memiliki keuntungan lebih besar dari biasanya, walaupun harga tiket lebih tinggi dari sebelumnya.

“Karena pengumpulan modal lebih banyak itu saat lebaran, disitulah rejekinya.  Kalau hari-hari biasa membutuhkan waktu yang lama untuk menabung modal, tapi kalau lebaran bisa dibilang pengumpulan dananya lumayan cepat,” katanya.

Selain itu, Ainul Mardhiah salah satu pengunjung wisata sawah mengatakan, meskipun belum terlalu menarik namun wisata sawah memiliki citra positif, seperti halnya padi-padi yang ditanam tidak didekati burung pipit.

“Kalau berkesan saat ini belum, tapi walaupun demikian wisata sawah sangat berdampak positif, misalkan saja bagi sawah itu sendiri, dan juga bagi masyarakat setempat,” ujarnya.[]

Reporter : Nurul Hidayah
Editor : Cut Salma H.A