Duel KIP Dua Versi, KIP Dekanan FAH Resmi Dibubarkan
Sumberpost.com | Banda Aceh – Polemik yang terjadi di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang merupakan dampak dari dualisme KIP dua versi, yaitu antara Dekanan dan Sema hingga menimbulkan aksi demo mahasiswa pada Senin (15/3/2021) lalu di Fakultas Adab dan Humaniora, akhirnya menemukan titik terang.
Setelah diadakannya rapat pimpinan FAH dan dikeluarkannya surat keputusan rapat pimpinan tentang penyelesaian polemik panitia pemilihan ormawa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry, bahwasanya KIP yang pernah terbentuk dari selain keputusan SEMA telah dibubarkan sesuai dengan keterangan dalam surat keputusan pimpinan FAH. Dengan hal ini pula disahkannya kembali KIP yang telah dibentuk oleh SEMA FAH sesuai dengan Tata Tertib (TATIB) dan Pedoman Organisasi Mahasiswa (POM) UIN Ar-Raniry tahun 2019 pada kamis, (18/03/21).
Haikal selaku Ketua SEMA FAH menjelaskan, jika alur pembentukan panitia pemilihan yang baik dan benar adalah SEMA Fakultas membentuk panitia pemilihan untuk melaksanakan pemilihan Ormawa. Ia juga menekankan jika itu hal yang seharusnya terjadi di Fakultas Adab dan Humaniora. Polemik yang terjadi beberapa hari yang lalu menjadi suatu bukti bahwasanya hanya KIP versi SEMA lah yang mempunyai legalitas penuh dan landasan hukum yang jelas.
Dengan berakhirnya polemik yang terjadi di FAH, Haikal berharap kedepannya panitia pemilihan dapat berjalan dengan lancar serta menjalankan TATIB yang telah di tentukan dan dibentuk oleh pihak SEMA dan disahkannya oleh pihak Dekan dan menjalankan sesuai aturan yang berlaku di UIN Ar-Raniry. Dengan hal ini pula mampu tercipta pemimpin-pemimpin yang berintegritas penuh untuk Fakultas Adab dan Humaniora kedepan yang lebih baik.
Dari pihak KIP yang telah dibentuk oleh SEMA Fakultas, Mirza Juhadi selaku ketua KIP mengapresiasi kepada pihak pimpinan Fakultas Adab dan Humaniora karena telah menyelesaikan polemik dualisme KIP dengan baik.
“Kami dari pihak KIP yang dibentuk oleh SEMA Fakultas dengan adanya keputusan pimpinan Fakultas Adab dan Humaniora berterimakasih kepada pihak pimpinan Fakultas karena telah menyelesaikan polemik dualisme ini,” ujarnya.
Mirza juga menambahkan dengan selesainya masalah ini maka hari ini mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora sudah bisa melaksanakan pemilihan dengan hukum dan aturan yang jelas. Serta pihak KIP juga sangat berbesar hati untuk membuka pendaftaran kembali supaya tidak terjadi lagi keributan antar mahasiswa karena ini merupakan keadilan yang diambil oleh pihak pimpinan Fakultas.
Dalam hal ini mirza juga mengajak seluruh pihak untuk ikut menyukseskan pemilihan ormawa se- Fakultas Adab dan Humaniora serta melupakan segala problematika yang ada.
Zulhelmi selaku Setretaris Jendral SEMA FAH juga menghimbau agar pelaksanaan pemilihan Ormawa FAH untuk kedepan berjalan sesuai dengan landasan hukum yang berlaku.
“semoga dengan kejadian ini juga demokrasi di Fakultas Adab dan Humaniora kedepan tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku dan tidak terjadinya lagi kecacatan demokrasi sehingga mahasiswa tetap menjadi idealis sebagai mahasiswa tanpa menerima tekanan maupun intervensi dari pihak manapun juga serta tidak lupa mengutamakan pemikiran dan akal yang sehat,” tegasnya. [Rel]