Aldi Robiansyah, Mahasiswa Prodi IAT Terpilih sebagai Agam Berbakat dan Terfavorit 2022
Sumberpost.com | Banda Aceh – Aldi Robiansyah, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) angkatan 2019 meraih dua penghargaan sekaligus sebagai Agam Banda Aceh Berbakat dan Agam Banda Aceh Terfavorit 2022 pada malam puncak penobatan Agam Inong 2022, di Gedung Amel Convention Hall, Banda Aceh, Sabtu (11/6/2022).
Aldi yang merupakan seorang penyiar muda di Serambi FM mengungkapkan alasan mengapa ia mengikuti ajang pemilihan Agam Inong 2022 ini. Dikarenakan ia jatuh cinta dengan wisata dan budaya yang terdapat di Banda Aceh dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Membuat Aldi ingin berkontribusi lebih pada budaya dan menghilangkan stigma negatif orang luar terhadap kota Banda Aceh.
“Saya ingin berkontribusi serta menginspirasi kawula muda khususnya mahasiswa serta mengedukasi orang yang di luar Banda Aceh terkait stigma negatif terhadap kota ini,” ujar Aldi.
Aldi juga mengungkapkan bahwa ia tidak pernah terbayang bisa berkesempatan menjadi finalis Agam Inong 2022 bahkan mampu meraih dua penghargaan sekaligus pada malam puncak penobatan yaitu sebagai Agam Banda Aceh Berbakat dan Agam Banda Aceh Terfavorit 2022 dimana para finalis lainnya juga mempunyai potensi dan bakat-bakat yang luar biasa.
“Tidak pernah terbayang bisa mendapatkan dua penghargaan sekaligus, dikarenakan rekan-rekan yang lain juga memiliki potensi dan bakat-bakat yang luar biasa dengan kemampuan yang berbeda-beda,” kata Aldi.
Demisioner Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 2021 juga mengucapkan rasa syukurnya dan berterima kasih kepada semua keluarga dan teman-teman yang sudah mendukung penuh dirinya.
“Untuk itu saya sangat berterima kasih terhadap semua keluarga dan teman-teman khususnya teman-teman himpunan yang sudah mendukung penuh hingga sampai sejauh ini,” ungkapnya.
Saat penampilan bakat, aldi menampilkan teatrikal puisi “Epitaf untuk Teuku Umar”. Aldi membawakan 2 karakter, yaitu sosok anak muda yang mengagumi Teuku Umar dan menjadi Teuku Umar yang gagah nan berani dalam medan juang. Puisi ini mengandung pesan tersirat yaitu jangan sesekali lupa dengan sejarah dari para pendahulu kita. Karena tanpa perjuangan dari para pejuang terdahulu kita tidak akan bisa merasakan nikmatnya hidup di kota yang tentram ini. Puisi ini juga lahir sebagai bentuk penghormatan akan rasa kekaguman terhadap perjuangan Teuku Umar dalam melawan Belanda.
“Jangan pernah lupa dengan perjuangan yang telah dilakukan oleh para pejuang kita. Puisi ini diharapkan agar generasi muda bisa meneladani spirit juang beliau,” ujarnya.
Aldi berharap kepada generasi muda terutama mahasiswa bahwa tidak ada alasan untuk kita berhenti mengejar mimpi dan terjebak dalam luka masa lalu, beranikan diri untuk melangkah maju dan berkontribusi dengan segenap potensi yang kita miliki.
“Tebar inspirasi karena dengan semangat ini generasi milennial akan mampu bangkit dengan memaksimalkan segenap potensi yang dimilikinya. Salam inspirasi dan tetap semangat dalam mengejar mimpi,” pungkasnya. []
Reporter : Raudhatul Jannah
Editor : Hasni Hanum