4 Oktober 2022 Oleh Redaksi Sumberpost Off

Sebelum Sarapan, Persembahan Tajuk Panggung Monolog 1/3 Teater Rongsokan

Sumberpost.com | Banda Aceh – Panggung monolog 1/3 merupakan persembahan dari Teater Rongsokan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh bersama Telaga Art yang diadakan di Taman Seni dan Budaya Aceh.

Naskah dengan 3 garapan ini berjudul “Sebelum Sarapan” yang merupakan terjemahan dari judul aslinya Eugeune O’neill atau Before Breakfast yang diterjemahkan oleh Wiwit Anggraini.

Cerita yang penuh dengan drama kehidupan rumah tangga, dimana penderitaan seorang istri yang ingin mempertahankan rumah tangganya dari kehancuran akibat suaminya pemabuk, pemalas dan mata keranjang dikemas dengan begitu epic agar bisa dinikmati oleh para penonton.

Uniknya monolog 1/3 ini dimainkan satu naskah satu panggung dengan diperankan oleh tiga pemeran dan tiga sutradara yang berbeda. Ketiganya terdiri dari Ismatul Rahmi yang disutradarai oleh Dendi Swarandanu, Rifqah Basyirah yang disutradarai oleh Muhammad Khadafi dan Putri Tasya Diana yang disutradarai oleh Mustafa Kamal.

Dengan durasi selama 35 menit setiap segmennya, pementasan teater monolog 1/3 sukses membuat emosional para penonton. Acting para pelakon yang merupakan nilai plus mampu membuat para penonton seakan ikut memerankan teater tersebut.

Tidak hanya menikmati teater, para audiens juga disuguhkan dengan berbagai penampilan menarik lainnya. Seperti penampilan hikayat dengan permainan alat musik harmonika oleh Guest Star Fuadi Kelayu dan UKM Tapak Suci UIN Ar-Raniry.

Nisa, salah seorang penonton yang dibuat takjub oleh monolog 1/3 ini menuturkan, ia menyukai penampilan Teater Rongsokan meskipun tidak sampai 100% lantaran tampilan kisah yang ketiga-tinganya hampir sama.

“Pementasannya bagus, namun saya sebagai orang awam lebih suka jika cerita yang disajikan itu berbeda-beda karena saya sebagai orang yang tidak mengerti seni hanya sekedar menikmati ceritanya saja. Jadi agak sedikit bosan jika naskahnya sama walaupun memang banyak kejutan yang berbeda di setiap scenenya,” tuturnya kepada Sumberpost.com, Senin malam (3/10/2022).

“Meskipun adegan dan bahasa yang berbeda dan ending yang berbeda-beda, namun kembali lagi saya bukan seorang seniman yang mampu melihat dari sudut pandang yang berbeda pada satu naskah yang diperankan oleh tiga pelakon. Tapi overall saya suka dan memberikan nilai 8,5/10,” sambungnya lagi.

Dan selama penampilannya terdapat adegan tidak terduga dimana sang pemeran secara tiba-tiba memecahkan piring kaca ke lantai.

“Dari cerita, improvisasi dari aktor pun berkelas, jokes yang dimainin satir yang di keluarin pun bagus dan banyak majas hiperbola juga pokoknya keren, keren abis malah engga terduga. Terduga sih tapi engga expect piring akan di lempar,” ujar Fakri yang juga salah seorang penikmat teater.

Cerita yang dikemas begitu epic hingga para penonton sangat menikmati adegan demi adegannya patut diapresiasi.

“Saya sangat menikmatinya, overall menurut saya sangat sempurna saya kasih nilai 10/10,” pungkas Fakri. []

Reporter: Cut Ananda Rizkya

Editor: Nurul Hidayah