All Eyes on Rafah, Bukti Peduli untuk Palestina

Sumberpost.com | Banda Aceh – Apa yang sebenarnya terjadi di Rafah? Sampai banyak sekali orang yang menggunakan “All Eyes on Rafah” di media sosial?

Rafah itu kota di selatannya jalur Gaza yang luasnya hanya berkisaran 64 KM persegi dan itu sudah kelebihan penduduk karena dilanda kemiskinan sehingga kondisi kehidupan yang buruk akibat blockade Israel selama 17 tahun terakhir.

Dulu Rafah ini hanya dihuni oleh kurang dari 191.000 jiwa dan sekarang bertambah hingga mencapai angka 1,4 – 1,5 juta orang. Tapi Karena wilayah-wilayah palestina itu banyak yang menjadi sasaran, warga berpindah-pindah untuk mencari tempat yang aman. Nah salah satu tempat yang aman ini adalah Rafah. Karena memang Rafah ini adalah zona kemanusiaan, disana banyak tenda-tenda pengungsian ada camp-camp organisasi Internasional untuk urusan kemanusiaan dan karena lokasinya ada diperbatasan antara jalur Gaza dan Mesir, Rafah ini menjadi pintu masuk untuk bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.

Nah, di awal tahun ini perdana Menteri Israel tiba-tiba memberi pengumuman bahwa mereka akan menyerang Rafah, mereka mengatakan Rafah itu adalah lokasi kursial dan benteng terakhir Hamas di jalur Gaza yang mana jika mereka berhasil menguasai batalyon- batalyon hamas yang ada di Rafah mereka bermimpi akan selangkah lagi menuju kemenangan.

Kementrian luar negeri republik Indonesia mengatakan bahwa “setiap upaya pemindahan paksa atau pengusiran warga Paletina, termasuk dari Rafah, tidak dapat diterima karena tindakan tersebut merupakan puncak kejahatan terhadap kemanusiaan.” Bukan Cuma Indonesia yang mengecamkan hal ini banyak negara lain yang menggaungkan hal ini, tapi mereka tetap melancarkan aksinya dan seolah tutup telinga, mereka tetap merangsak masuk ke Rafah di awal mei lalu, merampas hak-hak keselamatan, jalur bantuan juga ditutup.

Nah, kemarin seruan “all eyes on Rafah” itu kembali menggema seruan ini sebagai bentuk kemarahan atas apa yang terjadi diminggu lalu tanggal 26 mei 2024 . Jadi di Rafah pukul 10 malam, tempat yang katanya aman itu diserang lewat jalur udara, ada 7 bom seberat 900 kg dan rudal yang dijatuhkan di camp pengungsian, orang-orang yang mencari keamanan di Rafah malah justru diserang, tenda-tenda terbakar, mereka kehilangan anggota tubuh, anggota keluarga, ratusan orang menjadi korban dan Sebagian yang menjadi korban adakah dari kalangan lansia. Dan atas hal ini, sebagai pihak yang bersangkutan mereka hanya mengatakan ini cuma sebuah kesalahan, karena mereka menargetkan Hamas bukan sipil.

Rafah kota tempat jutaan orang berlindung kini sudah tidak lagi aman, seruan “all eyes on rafah” sebagai bentuk kedukaan kita bersama atas kejahatan kemanusiaan terbuka yang sedang terjadi disana.

Melihat ketragisan yang harus dialami oleh seluruh warga Palestina menyadarkan kita untuk terus mendukung warga palestina, seperti kita terus menggunakan media sosial dan platform lainnya untuk membagikan informasi tentang situasi yang terjadi di Palestina, kita juga dapat mendukung organisasi kemanusiaan yang bekerja disana, dengan kita melakukan sumbangsi atau donasi dan mengirimkannya, kemudian dengan cara kita menghindari pembelian produk yang berasal dari wilayah yang diperdebatkan. Bagi seorang muslim teruslah mengirimkan do’a terbaik untuk perdamaian dan keadilan di Palestina. Pentingnya kita untuk berkontribusi dengan menyalurkan seluruh dukungan untuk palestina dan terus berdo’a kepada Allah SWT. []

Penulis: Khairunnisa (Mahasiswa Psikologi 2023)