Wujudkan Sinergitas, SEMA U dan DEMA Adakan Kajian Hasil Aspirasi Mahasiswa
Sumberpost.com | Banda Aceh – Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry dan Dewan Eksekutif Mahasiswa(DEMA) melaksanakan kajian mendalam terhadap hasil jaring aspirasi mahasiswa. Pertemuan ini diadakan di ruang rapat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Gedung A, Kamis (04/07/2024).
Sebelumnya, pada 15 Juni 2024 melalui intagram resmi, SEMA U mengunggah barcode aspirasi mahasiswa. Barcode ini dapat diakses oleh mahasiswa untuk menyuarakan segala aspirasi dalam bentuk Google Forms. Setelah 2 minggu, SEMA U telah mengumpulkan sebanyak 115 responden.
Dalam hal ini, M. Fajrol Fatahillah selaku ketua Komisi III SEMA bidang Aspirasi dan Advokasi mengungkapkan telah menampung dan mengelompokan aspirasi mahasiswa berdasarkan masalah tertentu.
“Berdasarkan rekapan hasil aspirasi mahasiswa melalui Google Forms yang dibagikan pihak SEMA, kami telah mengklasifikasikan aspirasi mahasiswa berdasarkan topik yang dimaksud. Aspirasi tersebut bersifat membangun tanpa menyudutkan pihak-pihak terkait dan benar-benar berasal dari mahasiswa,” ujarnya.
Menyikapi hal ini Rajulul Azka selaku Ketua Umum SEMA U menyatakan komitmennya dalam menanggapi aspirasi yang telah disuarakan oleh mahasiswa.
“Kami berkomitmen untuk membawa aspirasi mahasiswa ini kepada pihak-pihak terkait. Kami yakin dengan kerjasama yang baik, kita bisa mewujudkan perubahan yang signifikan dan bermanfaat bagi seluruh mahasiswa,” kata Rajulul.
Sejalan dengan hal tersebut, Irfan Rahmad Ghafar selaku Presiden Mahasiswa menyatakan hal yang sama.
“DEMA siap mengawal setiap aspirasi yang telah disampaikan hingga sampai ke pihak yang berwenang. Kami akan memastikan bahwa suara mahasiswa didengar dan diperhatikan,” kata Irfan.
Dalam kajian mendalam ini, M. Fajrol Fatahillah selaku ketua Komisi III SEMA U, bidang Aspirasi dan Advokasi menguraikan poin-poin utama aspirasi mahasiswa.
“Setelah kami rangkum, Mahasiswa menyampaikan keluhan mengenai Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tidak sesuai dengan pendapatan orang tua, serta meminta keringanan karena banyaknya tanggungan keluarga,” tuturnya.
Lebih lanjut, Fajrol mengatakan Mahasiswa juga menyuarakan ketidakpuasan terhadap fasilitas kampus yang kurang memadai.
“Selain itu, banyak mahasiswa angkatan 2022 dan 2023 mengeluh tentang pembayaran almamater. Mahasiswa juga menyuarakan ketidakpuasan terhadap fasilitas kampus yang kurang memadai, seperti beberapa bagian struktur bangunan yang tidak layak dijadikan ruang kelas,” pungkasnya. [Rel]