Miskomunikasi Internal Panitia PBAK, Timbulkan kekecewaan UKM

Sumberpost.com | Banda Aceh – Menindaklanjuti permasalahan mengenai kekecewaan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh terhadap Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2024 yang kurang kondusif  terjadi dikarenakan adanya miskomunikasi, Senin,(27/08/2024).

Fifi Desi Maharani selaku panitia Tempat dan Perlengkapan (Temper) menjelaskan, didalam rundown acara tidak ada tertera pengenalan UKM secara langsung dari stand ke stand. Dalam rundown,  Mahasiswa Baru (MABA)  cluster I selesai pada pukul 12.50 WIB dan tidak ada kegiatan lanjutan yang tertulis dalam rundown. Sehingga hal ini yang menyebabkan tidak ada gerakan dari panitia yang mengarahkan MABA untuk memperkenalkan seluruh stand  UKM UIN Ar-Raniry.

“ Masalah tentang UKM di rundown itu ada tertulis atau nggak aku kurang tau, cuman yang aku tau kalau MABA ini clear kegiatan jam 12.50, kalau mereka mau keluar lihat UKM boleh gitu, silahkan lihat. Masalah panitia ada rundown untuk ngarahin itu kurang tau juga,” jelas Fifi.

Kemudian, Hauzilah Hayati selaku penanggung jawab acara PBAK  mengungkapkan, di dalam konsep rundown itu tidak ada tertera untuk pengarahan pengenalan UKM secara langsung. Yang tertera di rundown hanya pengenalan UKM berupa video dan penampilan.

“ Jadi semalam juga baru di evaluasi, kok panitia acara ngga ada pengarahan ke UKM. Itulah, bukan kami ngga tau dan bukan ngga tersampaikan kalau ada stand disini. Karena, didalam rundown ini pengenalan berbentuk video sama penampilan saja, bagi yang konfirmasi, “ ungkap Hauzilah.

Lanjutnya, Hauzilah menegaskan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya miskomunikasi, sehingga kekeliruan ini muncul.

“ Saya kira spanduk itu cuman di tempel tempel untuk ngasih tau kalau ini loh ada UKM disini. Saya juga baru tau semalam dari Senat Mahasiswa (SEMA) untuk ngarahin stand stand itu,” jelas Hauzilah.

“Jadi saya kira di tempel spanduk mereka bisa membaca sendiri aja gitu dan di konsep rundown kita juga ada penampilan dan pengenalan videonya,” lanjutnya.

Kemudian, salah satu ketua Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Ar-Risalah, Muhammad Yusuf Arrifin Nur memberikan tanggapan dan keresahannya bahwa PBAK tahun ini downgrade. Yusuf mengatakan, keresahan ini juga bukan dari perspektif para UKM saja, namun MABA juga ada memberikan pandangannya.

“Untuk tahun ini kami tidak menemukan problematika yang sensitif ya, cuman problematika secara umum aja. Keresahannya paling ini aja, berita atau informasi yang datang tiba-tiba sehingga kurang persiapan,” pungkas Yusuf. []

Reporter : Anzelia Anggrahini