27 Agustus 2024 Oleh Redaksi Sumberpost Off

Terima Mahasiswa Lintas Agama, UIN Ar-Raniry Siap Menuju World Class University

Sumberpost.com | Banda Aceh – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menerima mahasiswa lintas agama pada penerimaan Mahasiswa Baru (MABA) tahun 2024. Hal ini merupakan dampak positif dari transisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry. Ungkapan tersebut dituturkan langsung oleh Mirwan Fasta selaku Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja sama (AAKK) UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Selasa, (27/08/2024).

“Dahulu wilayah keilmuan kita masih dalam lingkup kecil, karena saat itu masih institut. Namun, semenjak berubah menjadi universitas, kita menjadi perguruan tinggi yang terbuka untuk mahasiswa lintas agama. Sehingga kita harus mau dan mampu menerima perbedaan,” tutur Mirwan.

Kata Mirwan, tahun ini terdapat salah satu mahasiswa UIN Ar-Raniry nonmuslim yang lulus lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Sehingga menjalankan seluruh proses yang sama dengan mahasiswa lainnya.

Dalam hal ini, Mirwan mengungkapkan UIN Ar-Raniry menggaris bawahi moderasi dan toleransi, sehingga kampus ini tidak memarginalkan peluang mahasiswa untuk yang beragama islam saja. Namun, ini merupakan sebuah tantangan bagi kita.

“Keberagaman memang sebuah tantangan bagi kita untuk menuju World Class University, kita tidak akan bisa mencapai hal tersebut tanpa keberagaman. Inilah bentuk keberagaman yang di UIN Ar-Raniry, orang yang ingin belajar tentu kita terima, tidak boleh menolak meski berbeda agama,”ungkap Mirwan.

Terkait keseragaman pakaian, Mirwan mengatakan para pimpinan sudah berdiskusi secara mendalam. Tampil alamiyah sesuai dengan keyakinan merupakan bentuk keberagaman yang harus ditekankan dalam dunia perkuliahan.

“Dengan tampil alamiyah dalam artian tidak memakai hijab seperti mahasiswa lain, justru elegan, karena itu sesuai dengan keyakinannya. Memaksa nonmuslim kita berhijab itu tidak rasional,” tegas Mirwan.

Keberagaman yang menghiasi Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2024 membuka peluang untuk mempromosikan islam rahmatan lil alamin. Dimana merangkul keberagaman yang ada di masyarakat.

“Kita menerima mahasiswa lintas agama bukan untuk pertama kalinya tahun ini. Bahkan di pascasarjana, ada mahasiswa kita yang berasal dari Korea. Tahun ini kita juga menerima mahasiswa dari luar negeri, yaitu dari India dan Tanzaniya. Insyaallah minggu ini akan sampai. Mereka masuk jalur beasiswa kementrian pendidikan,”kata Mirwan.

Lanjutnya, dalam UIN Ar-Raniry, tentu banyak memiliki program penguatan keislaman seperti program ma’had dan tes Al-Qur’an. Dalam hal menghadapi keberagaman, UIN Ar-Raniry tentu mempersiapkan program yang memiliki esensi yang sama namun pelaksanaannya berbeda bagi mahasiswa nonmuslim.

“Tentu ada program khusus bagi mahasiwa yang nonmuslim, intinya tidak memberatkan dan tidak juga meringankan,”jelas Mirwan.

Disisi lain, Rosliani Br Tumangger, mahasiswi Program Studi (Prodi) ilmu perpustakaan yang merupakan nonmuslim mengungkapkan kesannya saat mengikuti PBAK 2024 di UIN Ar-Raniry.

“PBAK ini seru. Cuman kemarin saat penyematan almamater oleh rektor, saya lumayan kaget, karena informasinya mendadak. Secara, syarat PBAK harus memakai kerudung. Namun saat PBAK diintruksikan untuk membuka kerudung, biar ada keberagaman kata dosen saya,”jelas Rosliani.

Rosliani mengungkapkan ia lebih nyaman tidak memakai kerudung, karena sesuai dengan keyakinannya. Namun, hal ini menjadi perhatian Mahasiswa Baru (MABA) lain lantaran dilanda kebingungan akan kehadiran nonmuslim di UIN Ar-Raniry. Dari kejadian tersebut, membuat Rosliani merasa tidak nyaman.

“Mungkin mereka heran kenapa nonmuslim bisa masuk kesini. Memang merasa tidak nyaman karena diperhatikan, tapi mau bagaimana lagi kan. Bahkan ada yang bilang salah server. Tapi ya udahlah, nanti juga terbiasa,” ujarnya.

Meskipun demikian, Rosliana menikmati seluruh proses PBAK sama seperti MABA lainnya. Ia juga tidak keberatan bila harus berjalan dengan rombongan MABA ke mesjid, meskipun ia harus menunggu di luar saat MABA sedang melaksanakan sholat.

“Besok kan jadwalnya PBAK fakultas, sepertinya akan seru. Karena tadi kami ada disuruh bawa beberapa makanan dan ada teka-teki. Saya penasaran besok kegiatanya gimana,” tutupnya.[]

Reporter : Rauzatul Jannah
Editor : Anzelia Anggrahin