Pergi, Kembali dan Menginspirasi

Sumberpost.com| Banda Aceh – Pengabdian 26 hari saya selama di Negeri Gajah Putih, Thailand memberikan pengalaman yang sangat bermakna. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil selama masa pengabdian, mulai belajar berinteraksi dengan masyarakat sekitar, mencoba hal-hal baru, mempelajari budaya Negara lain dan kegiatan bermanfaat lainnya. Dosen saya pernah mengatakan ‘Buang banyak uang untuk mencari pengalaman’,motivasi ini membuat siapa saja yang mendengarnya akan berpacu mencari pengalaman hidup sebanyak-banyaknya. Karena dari pengalaman kita menemukan guru kehidupan yang berharga.

Dari semua hal menarik yang saya pelajari saat berada di Thailand, terdapat satu hal yang sangat memotivasi saya sebagai generasi penerus bangsa. Adnan Sama, ketua yayasan dan juga kepala sekolah dari Warasansart Lammai School, Yala, yang mana ia adalah sosok pahlawan tanpa jasa untuk seluruh anak-anak di sebuah kampung kecil Lammai. Adnan sama merupakan salah satu lulusan dari Universitas ternama, Al-Azhar, Kairo. Ia rela belajar hingga ke tanah timur tengah dan kembali ke tanah kelahirannya, Thailand untuk mengabdi serta memajukan pendidikan di kampung halamannya. Cara ia menerapkan ilmu yang telah didapatkannya adalah dengan membangun sekolah agama islam dan kini bisa dikenal dengan Warasansart Lammai School, Yala.

Dahulu, Ia juga pernah menjadi seorang guru yang mengabdi beberapa sekolah di Yala. Namun saat ia melihat anak-anak yang kurang mampu akan ekonomi serta yatim piatu, ia berinisiatif untuk membangun sebuah sekolah di kampung halamannya.

“Kita buat sekolah kat kampung, untuk kita tolong-menolong. Karena disini juga ada anak-anak yang fakir, miskin, yang boleh sama-sama kita sokong mereka,” ucap Adnan Sama.

Ia juga memberikan pernyataan bahwa, ia rela mengeluarkan biaya besar untuk membantu anak-anak yang kurang mampu agar mereka bisa bersekolah. Karena, mereka juga pastinya ingin mendapatkan ilmu akademik dan juga agama layaknya orang orang yang mampu bersekolah. Dengan dibangunnya sekolah Wrasansart Lammai School ini, Adnan Sama berharap agar anak-anak mendapatkan masa depan yang cemerlang.


“Nasib orang itu berbeda-beda, ada yang lahir dari keluarga yang kaya dan ada yang lahir dari keluarga yang susah, untuk kita nak sokong mereka yang susah itu macam saya sampaikan tadi kita harus berikan pendidikan secara mudah,” tegas Adnan.

“Kita perlu berikan ilmu akademik kepada anak-anak untuk memudahkan mereka hidup di dunia, dan kita perlu berikan mereka ilmu agama agar memudahkan mereka hidup di dunia dan juga akhirat,dan inilah cita-cita yang saya punya,” lanjutnya.

Cita-cita yang pernah di impikan kini telah ia wujudkan. Cita-cita mulia yang dapat membantunya menuju syurga. Namun, setiap perjalananya mewujudkan cita-cita juga tak semulus yang dibayangkan. Terdapat beberapa lobang berisi cobaan-cobaan yang perlu dilewati hingga sampai kepada kejayaannya sekarang.

“Wajar apabila ada yang suka dan tak suka dengan niat saya, mereka tak tahu apa yang saya pikirkan, tapi memanglah kita nak kata tak boleh macam tu,” ungkap Adnan Sama.

Perjuangan dalam memajukan pendidikan di kampung halamannya kini telah membuahkan hasil. Sudah 6 tahun sekolah tersebut berdiri telah memberikan pengaruh baik kepada anak-anak. Masalah seperti kenakalan remaja, anak-anak yang minim pendidikan, kini telah berkurang dan meredam karena adanya sekolah tersebut. Bukan hanya berfokus dalam ilmu dunia, namun terdapat ilmu agama yang sangat diutamakan.

“Karena mengaji, tata cara shalat, kita perlu tau karena kebutuhan kita sehari-hari. Bagi anak-anak yang tak mau sekolah, kita ada juga gunakan cara agar mereka mau sekolah dan belajar,” pungkas Adnan.

Belajar Yang Jauh, Jangan Lupa Pulang

Opsi pertama saat orang ingin menempa pendidikan ialah bersekolah ditempat yang sangat bagus dan terjamin mutunya. Opsi kedua ialah bersekolah di luar kota dan jauh dari kampung halamannya. Pasti tak sedikit yang berpikir demikian. Pemikiran demikian justru tak menjadi sebuah masalah, yang terpenting ialah bagaimana ia dapat mengambil banyak pengalaman dan ilmu dari tempat yang ia tuju untuk belajar. Indonesia menjadi salah satu wilayah ASEAN yang banyak mengirimkan mahasiswa belajar di luar negeri, hal ini Indonesia menduduki peringkat kedua. Per 2022, mahasiswa Indonesia tercatat sebanyak 9,32 juta jiwa dan angka itu naik 4,02% dari tahun tahun sebelumnya. Dengan begitu akan semakin meningkat kualitas SDM Indonesia dan mentransfer semua ilmu yang telah didapatkan kepada anak-anak di tanah air tercinta.

Namun, sungguh amat disayangkan apabila mereka yang telah jauh meninggalkan tanah air, namun melupakan tanah kelahirannya dikarenakan pekerjaan di luar negeri lebih maju dan menjanjikan dibandingkan Indonesia. Masalah ini yang sangat sering terjadi saat ini dan membuat Indonesia berpotensi mengalami kekurangan SDM yang dibutuhkan dalam bidang-bidang tertentu.

Sepertinya sudah saatnya kita membuka mata dan sadar akan semua permasalahan di Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. Kemajuan dari sebuah Negara dapat dilihat dari pendidikannya. Maka dari itu, mau sampai kapan Indonesia menjadi salah satu Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam namun miskin akan ilmu pengetahuan?. Dari cerita perjuangan Adnan Sama, ketua yayasan dan Kepala Sekolah Warasansart Lammai School seharusnya kita bisa termotivasi dan mendorong kita untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Tak perlu malu jika tak memiliki cita-cita, namun malulah apabila kita tidak pernah membantu dan menolong orang yang pada dasarnya hal itulah dinilai sangat mulia.

Pendidikan yang kita dapatkan harus diimplementasikan untuk banyak orang. Mulai dari ruang lingkup kecil atau orang disekitar kita saja, dan kemudian bisa dikembangkan lagi menjadi lebih luas. Sehingga dengan begitu, apa yang kita pernah pelajari selama di masa pendidikan tidak akan pernah lupa, bahkan hal tersebut akan berganjar pahala jariyah sampai kelak kita tiada. Sekecil apapun ilmu yang kita berikan kepada orang lain dan diterapkan di kesehariannya menjadi gudang amal kebaikan kita juga nantinya. Maka dari itu, pergilah yang jauh untuk menimba ilmu, namun jangan lupa pulang agar kita bisa menjadi salah satu orang yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan Negara.[]

Reporter : Anzelia Anggrahini