Sukan Warna di Thailand, Kembangkan Minat Olahraga dan Bentuk Karakter Siswa

Sumberpost.com| Banda Aceh – Sekumpulan anak-anak berbaris rapi di sepanjang pinggir jalan mendengarkan beberapa arahan dari para guru-gurunya, atau biasa yang mereka sebut Teacher. Pada hari biasanya mereka selalu mendengarkan arahan dan penjelasan teacher di ruang kelas saat belajar, namun kali ini menjadi hari yang berbeda dengan biasanya. Kali ini mereka melakukan suatu kegiatan di luar kelas, yang mana aktivitas tersebut hanya dilakukan setahun sekali dan menjadi hal paling dinanti.

Di sepanjang pinggiran jalan suatu wilayah bernama Lammai, yang bertepatan pada Negeri Gajah Putih kini dipenuhi oleh kumpulan anak-anak dengan pakaian berwarna-warni. Uniknya, mereka tak hanya memakai pakaian berwarna-warni saja, tetapi beberapa membawa atribut lucu seperti topi bajak laut, tongkat yang dihiasi dengan pernak pernik, sampai ada yang membawa replika kapal. Beberapa atribut serta pakaian-pakaian unik yang mereka kenakan adalah sebagai pelengkap dan penyemarak pada acara sukan warna.

Iya, Sukan Warna adalah kegiatan tahunan yang dilakukan oleh pelajar di Thailand. Kegiatan ini dilakukan dari jenjang Taman Kanak-kanak sampai dengan perkuliahan. ‘Sukan’ artinya Olahraga dan ‘Warna’ dimaknai dengan warna, yang mana nantinya terdapat beberapa pembagian kelompok dari para pelajar berdasarkan warna-warna pilihan seperti merah, kuning, hijau, biru dan lainnya. Dalam bahasa Thailand, sukan warna ini dapat disebut juga dengan ‘Kila Si’, ‘Kila’ maknanya Olahraga dan ‘Si’ artinya warna. Tujuan dari sukan warna ini adalah untuk melatih anak-anak berolahraga sesuai dengan minatnya. Untuk itu, setiap sekolah di Thailand bukan hanya memperhatikan kemampuan akademik anak-anak saja, melainkan mereka juga harus memperhatikan minat dan bakat para generasinya untuk masa depan terutama dalam bidang olahraga.

“ Sekali setahun kita ada sukan warna, maka setiap sekolah itu ada rancangan untuk membuat sukan, untuk melihat kemahiran dari segi olahraga apapun. Nantinya sekolah dapat hantar para pelajar untuk di tandingkan dengan sekolah yang lain dan dapat hantarkan lagi sampai peringkat negara,” Kata Adnan Sama selaku pimpinan sekolah Warasansart Lammai School saat di wawancarai.

Sukan Warna menjadi salah satu aktivitas luar ruangan yang sangat dinantikan oleh para pelajar Thailand. Karena, mereka dapat melatih badan serta menunjukkan bakat olahraga yang dikuasai. Beberapa dari mereka juga sangat senang adanya sukan warna karena tidak perlu memikirkan tugas sekolah. Biasanya kegiatan ini dilakukan selama 6-7 hari berturut-turut dan berfokus pada kegiatan pengembangan olahraga sebagai pengganti pelajaran di sekolah. Namun, sukan warna ini bukan aktivitas yang menjadi kewajiban untuk dilakukan, melainkan hanya sebuah tradisi atau adat istiadat setiap sekolah yang ada di Thailand.

“ Saya suka sangat, karena tak payah belajar, karena ada sukan warna ini,” ucap Hafidzin salah satu pelajar kelas 6 Prathom (di Indonesia setara dengan jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD)) ditambah dengan wajahnya yang penuh dengan semangat.

Pakaian warna-warni serta atribut unik

Pada saat perayaan 17-an agustus, biasanya di setiap sekolah ataupun kampung menggelar beberapa perlombaan unik. Tak hanya perlombaan saja, tetapi juga ada parade atau dikenal dengan pawai yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memakai kostum unik dan kemudian berjalan di jalan raya. Di Thailand juga ada perayaan seperti halnya 17-an, namun kegiatan ini dilakukan oleh beberapa sekolah untuk para pelajar. Kegiatan tersebut adalah Sukan Warna, bukan hanya berolahraga namun mereka juga melakukan parade ataupun pawai sebelum menggelar kegiatan sukan.

Pada acara parade tersebut, mereka mengenakan beberapa kostum atau atribut yang unik unik. Dengan berbagai warna yang terbagi-bagi menjadi beberapa bagian. Parade tersebut biasanya dilakukan di pinggir jalan sambil menyorakkan yel-yel pada setiap kelompok warna. Pada setiap kelompok warna memiliki yel-yel yang berbeda-beda. Seperti halnya salah satu kelompok warna merah yang meneriakkan “Si daeng rau roy” yang berarti ‘kelompok merah sangat keren’.

Tak sedikit warga yang keluar dari rumah, bahkan para orang tua para pelajar mengabadikan momen ini di telepon genggam mereka. Adapun beberapa orang tua yang mengikuti serta jalan beriringan dengan para pelajar yang tengah berada dalam barisan parade. Walaupun saat itu cuaca sangat panas dan menyengat, para pelajar tak gempar menunjukkan semangatnya dalam memeriahkan sukan warna.

“ Tak penat lah, saya suka macam ini,” ucap Hafidzin yang kala itu memakai kostum baju kurung sambil membawa bingkai foto ratu Thailand.
Di sekolah Warasansart, terdapat iringan drumband yang menyertai parade sukan warna dan menambah kemeriahan di sepanjang jalan. Tak hanya drumband, terdapat juga 4 ekor kuda yang memimpin jalan parade sukan warna tersebut, yang dinaiki oleh para petinggi sekolah Warasansart. Adapun makna kuda dalam sukan warna ialah simbol dari kekuatan dan kecepatan, seperti halnya yang dibutuhkan dalam berolahraga.

Yang menarik perhatiannya, para penunggang kuda tersebut tidak memakai baju berwarna-warni seperti halnya anak-anak yang mengikuti parade. Tetapi mereka memakai baju busana yaitu salah satu pakaian adat Pattani, Thailand bagian Selatan. Layaknya seperti ksatria yang menunggangi kuda, baju busana ini menunjukkan betapa gagahnya bagi siapa saja yang memakainya dan ini adalah salah satu cara bagaimana mempertahankan jati diri sebuah bangsa.

Menyelipkan cara menjaga alam dalam Sukan Warna di Warasansart Lammai School

Setiap tahunnya, sekolah Warasansart mengambil tema yang berbeda pada setiap kegiatan sukan warna. Pada tahun ini, sekolah Warasansart mengambil tema menjaga lingkungan dan binatang laut. Yap, sekolah Warasansart ini tidak hanya melakukan kegiatan sukan atau olahraga saja, namun para teacher di sekolah juga berusaha untuk mengenalkan beberapa cara menjaga lingkungan laut, mengenalkan hewan hewan yang ada dilaut serta mensyukuri rezeki dari Allah yang semuanya bisa kita dapatkan dari laut.

“Kita menanamkan kepada pelajar masalah lingkungan, pada tahun ini kita khususkan kepada hewan-hewan laut. Kita tanamkan perasaan kasih kita kepada lingkungan laut, karena laut ini adalah suatu kuasa Allah yang banyak rezekinya, maka kita tanamkan kepada anak-anak kita untuk jaga dan kasihi laut,” jelas Adnan Sama dengan suara tegas.

Maka tak sedikit para pelajar membawa atribut bertemakan hewan laut pada acara sukan warna tahun ini. Contohnya pakaian dan atribut seperti ikan, kepiting, kura-kura, hiu, paus dan hewan laut lainnya menghiasi sepanjang jalan. Terdapat kurang lebih 500 pelajar dari jenjang Anuban (di Indonesia sama dengan jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK)), Prathom, Mattayom (di Indonesia sama dengan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)) yang mengikuti kegiatan sukan warna ini. Dengan menyelipkan pengenalan untuk menjaga lingkungan sejak dini termasuk cara yang sangat ampuh, sehingga di masa depan mereka dapat menerapkannya dan berusaha untuk menjaga lingkungan sekitarnya. Kegiatan ini dinilai sangat positif untuk para pelajar, terkhusus kepada sekolah warasansart yang memiliki ide unik dan menambah wawasan untuk setiap anak-anak[]

Reporter : Anzelia Anggrahini