Mangrove Mission, Peduli Lingkungan Selamatkan Masa Depan

Sumberpost.com | Banda Aceh – Turun Tangan Aceh menggelar kegiatan Mangrove Mission. Kegiatan ini bergerak menjadi relawan yang berpartisipasi aksi akan lingkungan sekitar dengan menanam Mangrove di wilayah Lampulo, Banda Aceh, Sabtu, (12/10/2024).

Kegiatan yang dilakukan pertama kali diselenggarakan oleh Tim Turun Tangan ini menggaet beberapa komunitas anak muda yang aktif di sekitar Aceh.  Syarifah Zahra Salsabila, selaku Koordinator Turun Tangan mengatakan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah kolaborasi, saling berjejaring, bersilaturahmi antar komunitas. Karena dengan adanya kerja sama antar komunitas akan membuat kegiatan ini semakin luar biasa.

“Ajang ini juga bisa membuat komunitas muda terutama di Aceh untuk dapat melestarikan dan peduli serta menjaga ekosistem, khususnya mangrove ini, “ jelas Syarifah.

Lanjutnya, Turun Tangan Aceh memiliki banyak kegiatan yang menyangkut melestarikan lingkungan, salah satunya Mission Mangrove  Ini. Dan kegiatan ini termasuk perdana diselenggarakan oleh Tim Turun Tangan. Kegiatan Mission Mangrove ini nantinya akan terus berlanjut dan dilakukan juga diluar wilayah Banda Aceh.

“ Pastinya kegiatan ini bakalan terus dilakukan oleh Turun Tangan dan selanjutnya tim Turun Tangan yang berada di Lhokseumawe juga bakalan melakukan kegiatan yang serupa, sehingga ini akan terus berkelanjutan,” ucap Syarifah.

Di sisi Lain, Surya Darma selaku ketua pemuda Peduli Mangrove Kutaraja (PEMANGKU) menjelaskan, saat ini di wilayah Lampulo sudah tertanam  45.000 Mangrove. Progress mangrove di wilayah lampulo ini masih bersifat persiapan, yang dimana masih terdapat bibit mangrove yang kini tengah masa penanaman.

“ Hampir 20 organisasi yang kini terlibat dalam penanaman mangrove ini, hampir 90 persen lahan mangrove ini sudah tertanam, yang dulunya adalah areal tambak kini telah dialihkan menjadi areal mangrove park lampulo,” ujar Surya Darma.

Kemudian, Fikri selaku pengurus bibit mangrove Lampulo mengatakan, kini sudah terdapat 12 jenis lebih mangrove yang ada di Lampulo. Yang sangat disayangkan, di wilayah Banda Aceh sudah terbilang sangat langka bibit-bibit mangrove akibat banyaknya penimbunan dari proyek proyek bangunan.

“Kalau disini komunitas yang berfokus kepada lingkungan ataupun orang orang yang peduli dengan lingkungan, itu ya lawannya para properti, properti yang lebih kejam, karena mereka langsung meratakan bersih dan udah pasti ngga ada regenerasinya lagi kan,” jelas Fikri.

“ kalau mau lihat burung migrasi juga udah semakin tersisih sih, karena udah diratain semua untuk jalan, komplek rumah,” tegas Fikri.

Lanjutnya, ia berharap dengan adanya kegiatan positif yang dilakukan oleh anak muda ini bisa menyelamatkan mangrove yang berada di Banda Aceh dan Aceh Besar. Jika masih banyak pembangunan rumah atau komplek yang ada disekitaran pesisir, maka akan berdampak hilangnya mangrove di pesisir Banda Aceh dan Aceh Besar serta Air tanah akan terganggu.[]

Reporter : Anzelia Anggrahini