Era Digital Butuh Pemikir Kritis, Simak Tips dari Kevin Lius Bong
Sumberpost.com | Banda Aceh – Pada kegiatan Festival Awal Semester Mahasiswa Darussalam (FASMADA) yang dilakukan perdana kalinya di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh berlangsung sangat meriah karena mendatangkan salah satu narasumber yang tengah naik daun berkat segudang prestasinya. Beberapa prestasi telah diraih baik lingkup nasional maupun internasional. Kevin Lius Bong, salah satu cast dari Clash of Champions by Ruangguru menjadi pembicara pada kegiatan FASMADA kali ini dengan tema “Pentingnya Berpikir Kritis dalam Menghadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital”, langsung dari Auditorium Ali Hasjmy, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Minggu, (20/10/2024).
Kevin Lius Bong mengatakan bahwa ini kali pertamanya ia menginjakkan kakinya di Tanah Serambi Mekkah. Ia juga mengatakan, cukup senang menjadi narasumber pada kegiatan FASMADA ini dan ia berharap dapat bermanfaat untuk banyak orang.
“Ini pertama kalinya aku ke Aceh, pertama kali jadi narasumber juga, jadi semoga bisa bermanfaat lah perbincangan kita pada hari ini,” ungkap Kevin.
Dalam kegiatan talkshow ini, Kevin memberikan pandangannya mengenai mengapa kita sebagai generasi muda harus berpikir kritis dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital ini. Baginya berpikir kritis dalam era digital saat ini sangat diperlukan, karena di jaman sekarang banyak media berita yang berseliweran tanpa kita tahu apakah berita tersebut hoaks atau bukan.
“Sekarang ini udah eranya digital ya, semuanya udah canggih, jadi semuanya gampang ya. Tapi dari perspektif lain, hal ini itu gampang tapi berbahaya, karena kita gak tau mana yang bener mana yang salah, mana yang dapat kita buang dan mana yang dapat kita ambil,” jelas Kevin.
Lanjutnya, era digital ini merupakan era yang sangat berbahaya semuanya itu tergantung kita bagaimana melihat dan menggunakan media sosial. ia juga memberikan bagaimana cara seorang mahasiswa atau Agent of Change dalam memfilterisasi segala informasi dan juga hal-hal yang buruk dalam media sosial.
“Kita bisa cari cari informasi dari sumber yang terpercaya. Misalnya kita butuh referensi tentang akademik, ya kita bisa gunain web kampus kita. Nah, kalau kita mau cari berita berita yang terpercaya, sekiranya itu cari berita yang terpercaya da nisi beritanya itu nggak bias,” kata Kevin.
“ Di era sekarang juga banyak banget berita berita yang menggiring opini ya, jadi kita harus bisa memahaminya secara menyeluruh, jangan cuman sekedar baca mentah-mentah tapi coba cari poin penting dari apa yang mereka mau sampaikan, jangan dengan begitu kita gak bakalan terus terkurung dalam dunia informasi yang palsu,” lanjutnya.
Kemudian, ia mengatakan bahwa sangat perlu untuk berpikir kritis dalam bermedia sosial. karena, media sosial adalah salah satu sumber yang banyak dan mudah di akses oleh orang-orang, karena disitu kita bisa mencari informasi baik politik, ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya. namun,di lain sisi media sosial juga bisa menjadi salah satu media yang jahat juga.
“ Jadi, jangan semua sosial media itu kita telan mentah-mentah, sebenarnya itu sih mengapa kita peerlu berpikir kritis dalam bersosial media. Jadi intinya itu jangan di telan mentah-mentah, dilihat dulu medianya apakah dapat dipercaya, ya baru kita bisa ambil informasi itu untuk rujukan kita masing-masing,” tutupnya.[]
Reporter : Anzelia Anggrahini
Fotografer : Khairiatul Nurwanti