Fatimah, Gadis Asal Aceh Sukses Raih Pemenang III dalam LPA JFW 2024
Sumberpost.com | Banda Aceh – Fatimah Azzahra, gadis asal Lhokseumawe berhasil meraih pemenang III dalam ajang bergengsi Lomba Perancangan Aksesoris (LPA) yang selenggarakan oleh Jakarta Fashion Week (JFW) 2024, Minggu, (03/11/2024).
Usung konsep rangkai sekuntum, Fatimah berhasil merepresentasikan koleksi desain aksesoris yang terinspirasi dari bunga peony.
“Karya ini terispirasi dari bunga piony merah, menggambarkan wanita. Bunga itu sering diidentikkan dengan sosok wanita. Lewat karya ini, saya ingin mengungkapkan rangkai sekuntum itu layaknya wanita yang akan berdikari, berbudi pekerti dan berbudi luhur. Bertumbuh dari setangkai menjadi serangkai. Setangkai yang melewati proses memapah sesuatu yang kecil, kemudian menjadi besar,” paparnya dalam wawancara bersama Sumberpost melalui media Whatsapp.
Fatimah mengungkapkan makna filosofis yang terkandung dalam karyanya tersebut bertajuk rangkai sekuntum dapat menggambarkan sosok wanita yang bertumbuh dengan karya dan usaha, sehingga suatu saat akan diminati dan menjadi perhatian dunia.
“Lewat karya ini, saya harap dapat menggambarkan sosok figure wanita,” katanya.
Tema yang diangkat dalam LPA tahun ini yaitu Step Into the Future: Fresh and Forward, dimana mendorong para desainer untuk menciptakan desain yang lahir dari eksplorasi material dan teknik. Dalam eksekusi karya ini, Fatimah menggunakan beberapa teknik dalam menghias dan mengubah kain. Salah satunya Fabric manipulation.
“Fabric manipulation ini adalah salah satu teknik menghias kain yang mengubah tampilan atau rasa kain dengan cara mengubah bentuk, tekstur, atau permukaannya,” ujarnya.
Selain memperindah kain, lanjut Fatimah, teknik ini juga bisa mengurang limbah tekstil karena, tujuannya untuk mempercantik kain dan mengurangi sampah hasil dari sisa fashion.
“Aku banyak menggunakan teknik Fabric manipulation dalam karya ini untuk menggambarkan dan menyelaraskan tema yang digunakan dalam tahun ini,” ujarnya.
Tak hanya itu, Fatimah juga menyelipkan identitas daerah asalnya dalam karya ini.
“Menurut aku, Ikon otentik dari karya ini dimana aku menyisipkan identitas Aceh. Dalam aksesoris tas. Salah satu itemnya yakni bordir motif kacang,”sebutnya.
Dalam mempersembahkan karya ini, Fatimah memilih menggunakan material sederhana dan mengeksplorasinya dengan teknik.
“Saya menggunakan material sederhana dari helai tekstil bekas dan menghiasnya menggunakan teknik,” pungkasnya.[]
Reporter : Rauzatul Jannah
Editor : Anzelia Anggrahini