Festival Pemenuhan Hak dan Perlindungan Perempuan dan Anak Aceh, Momen Edukasi Masyarakat
Sumberpost.com | Banda Aceh – Festival Pemenuhan Hak dan Perlindungan Perempuan dan Anak Aceh yang berlangsung di Car Free Day (CFD) menjadi momentum yang tepat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait isu perempuan dan anak di Aceh, Minggu (01/12/2024).
Rizky Mohammad, perwakilan Islamic Relief dalam sambutannya menyebutkan festival ini merupakan bagian dari upaya menyadarkan masyarakat akan pentingnya perlindungan perempuan dan anak.
“Ini adalah suatu bentuk kampanye kepada publik dan masyarakat luas, berbagai pemangku kepentingan menampilkan usaha yang sudah dilakukan dalam upaya menegakkan hak perempuan dan anak dengan berbagai layanan yang tersedia,“ ujar Rizki.
Festival ini menyajikan berbagai stand-stand pemerintah, lembaga-lembaga dan komunitas yang konsen terhadap isu perempuan dan anak di Aceh. Stand-stand ini pula menampilkan informasi yang edukatif dalam isu perempuan dan anak. seperti Flower, Islamic Realif, Pusat Studi Gender Dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Forum Genre Aceh, Global Ehsan Realif dan lainnya.
Stand Forum Genre Aceh menyajikan permainan edukatif dalam bentuk ular tangga. Salah satu tujuan permainan ini mensosialisasikan masa remaja yang ideal dan transisinya. Ilmu ini bermanfaat dalam proses merumuskan perencanaan kehidupan yang matang
Cara bermainnya sama seperi ular tangga biasa, dimana pemain melemparkan dadu, setiap box terdapat kasus yang harus diselesaikan pemain. Contohnya, dampak menikah usia muda. Pemain yang berhasil menjawab akan memperoleh reward berupa hadiah yang telah disiapkan.
“Permainan ular tangga yang kami sajikan berupaya memperkenalkan seperti apa remaja. Dalam fase remaja terdapat lima transisi kehidupan. Meliputi, Pola hidup sehat, berpendidikan, berkarir,berkeluarga dan bermasyarakat. Di game ini kita bisa mengenal bagaimana menjadi seorang remaja yang baik dan bagaimana kita melakukan perencanaan kehidupan. agar nantinya dapat lebih matang dan lebih siap dalam kehidupan berkeluarga,” jelas Derli Andika, perwakilan Forum genre Aceh.
Tak berhenti disana, edukasi selanjutnya yang dilakukan yaitu pengenalan organ reproduksi pria dan wanita beserta fungsinya.
Zhafira Rahma Amani, Duta Genre 2024 menjelaskan upaya pengenalan organ reproduksi bertujuan Agar mengedukasi masyarakat untuk mengetahui pentingnya menjaga organ reporduksi dengan benar. Karena jika tidak, akan banyak sekali penyakit yang bersumber dari sana. Seperti penyakin menular seksual, Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dan lainnya.
“Hari ini, tanggal 1 desember 2024. Diperingati hari AIDS sedunia. Kita generasi muda harus paham AIDS seperti apa. AIDS tidak ada obatnya, jadi kita harus mencegahnya sejak dini,” ujar Zhafira.
Organ reproduksi bila tidak dijaga dengan baik akan menyebabkan penyakit yang nanti akan berbahaya di masa depan penderitanya.
“Di car free day ini secara tidak langsung mengajak anak muda untuk paham dan mencegah daripada AIDS,” pungkasnya. []
Reporter: Rauzatul Jannah