Serba Serbi MABA, Perdana Isi KRS
Sumberpost.com | Banda Aceh – Mahasiswa Baru (MABA) perdana mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) pada semester dua secara mandiri. Antusias menunggu pembukaan KRS hingga saling bertukar kabar dengan teman dekat menghiasi suasana masa-masa singkat yang menentukan kehidupan mahasiswa selama satu semester kedepan, Sabtu, (18/01/2025).
Kondisi dimana mahasiswa saling adu kecepatan dalam memilih mata kuliah dan dosen favorit dikenal dengan istilah War KRS. Jangankan MABA, mahasiswa lama pun masih merasakan momen war KRS. MABA biasanya masih belum mengetahui sumber informasi konkret yang dapat membantu mahasiswa selama proses pengisian KRS.
Hal ini dirasakan Rina, MABA Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling Islam (BKI), ia mengungkapkan telah mencari informasi pengisian KRS melalui Instagram resmi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, grup prodi, kakak leting hingga teman-teman.
“Informasi seperti dari Instagram memang membantu, tetapi misalnya kalau ada hal yang ingin saya tanyakan, sulit untuk mendapatkan jawaban secara langsung,” ujarnya.
Menurut Rina, akan lebih mudah bila ia dapat menanyakan langsung informasi terkait KRS kepada pihak yang lebih mengetahui. KRS semester genap ini, resmi dibuka pada 17 Januari 2025. Sedangkan prodi BKI, baru membuka pengisian KRS di sore hari ini. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa mahasiswa, termasuk Rina.
“Saya khawatir tidak ada dosen yang bisa ditemui saat itu. Kalau menunggu Senin, takutnya kelas-kelas yang diinginkan sudah penuh. Jadi, saya bingung harus bagaimana,” ungkapnya.
Karena pengalaman itu, Rina mengharapkan agar kampus memberikan informasi detail terkait jam pembukaan KRS, agar dirinya bisa bersiaga. Ia juga dilanda kebingungan akan kelas kakak tingkat yang muncul di halaman berandanya.
“Saya dengar katanya tidak boleh mengambil mata kuliah semester ganjil. saya mengambil 10 mata kuliah wajib, dua diantaranya dari semester 3. Saya bingung, kan katanya tidak boleh ambil punya semester 3, tapi saat ditanyakan, responnya lambat. Kalau mendatangi langsung, waktunya tidak tepat. Jadi, saya harap ke depannya sistem ini bisa diperbaiki agar lebih baik dan memudahkan mahasiswa,” jelas Rina.
Di sisi lain, Tika, MABA Prodi Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) menceritakan momen war KRS yang ia jalani seperti menunggu bom waktu. Dimana, ia memasang alarm setengah jam sekali tepat pukul 00.00 tanggal 17 Januari 2025.
“Saya sudah standby dari tengah malam, tepat saat memasuki tanggal 17 Januari. Saya memasang alarm setiap setengah jam sekali agar tidak ketinggalan waktu untuk pengisian KRS,” ujarnya.
Ternyata, KRS baru dibuka pada siang harinya. Ia dan teman-teman merasa sedikit cemas saat mengisi KRS, tak luput dari kekecewaan karena telah menunggu semalaman. Perasaan cemas juga dialami oleh Zhifa, merupakan MABA Prodi PTI.
“Kalau semester lalu, KRS-nya dipaketkan, jadi kita nggak perlu ribet. Tapi kali ini kita harus ‘War’ supaya nggak ketinggalan,” ujarnya.
Zhifa merasa belum familiar dengan pengisian KRS. Ditambah, telat semenit saja kelas sudah penuh. Ia juga beberapa kali mendapati itu dan harus memilih kelas lain. Karena pembukaan KRS tidak diinfokan detail pukul berapa. Zhifa terus memantau layar handphone nya selama seharian. Karena itu, ia memprioritaskan mengisi KRS daripada aktivitas lainnya.
“Kemarin Prodi saya membuka KRS menjelang waktu Ashar. Jadi, karena katanya kalau telat pilih KRS kelas yang kita mau, bisa-bisa nanti penuh. Rata-rata orang lebih memprioritaskan isi KRS dulu, sampai akhirnya telat shalat,” pungkas Zhifa.[]
Reporter : Nurul Azkia (Mag)
Editor : Anzelia Anggrahini