
Sumberpost.com|Banda Aceh – Al Ghifari Fandra terpilih menjadi ketua umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Selasa,(04/02/2025).
Sebelum sampai ke titik ini, Al Ghifari telah melalui serangkaian lika-liku organisasi mahasiswa yang ia tekuni sejak semester satu. Al Ghifari Fandra berasal dari Aceh tenggara. Saat ini, ia menduduki semester 8 pada Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI).
Al Ghifari memulai perjalanan organisasinya dari semester satu. Awal mulanya, ia terpilih menjadi ketua letting 2021 Prodi PAI. Tak berhenti dalam lingkup Prodi, semester dua Al Ghifari memutuskan untuk bergabung dengan DEMA universitas dan menjadi anggota divisi hubungan masyarakat (Humas). Saat semester lima, Al Ghifari bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP)Pendidikan Agama Islam (PAI) dan menjabat sebagai ketua divisi Humas.
Dari beberapa pengalaman organisasi telah diperoleh Al Ghifari sehingga membawanya menjabat posisi tertinggi HMP PAI tepatnya saat ia menginjak semester enam. Tepatnya 25 Januari 2025, ia maju selangkah kedepan untuk memimpin seluruh organisasi mahasiswa dalam lingkup FTK. Dengan segenap pengalaman yang ia peroleh. Al Ghifari ingin membawa program-program itu ke dalam kepemimpinan nya selama satu tahun kedepan.
Visi yang ia tawarkan antara lain menjadikan DEMA FTK lembaga yang inovatif dan inspiratif mahasiswa serta berkontribusi terhadap pendidikan yang berkualitas dan berdasarkan nilai-nilai Islami. Kemudian langkah strategis untuk mewujudkan visinya yakni menjalani beberapa program kepengurusan sebelumnya yang inspiratif, mendorong keterlibatan mahasiswa dalam memberikan partisipasi, aktif diberbagai kegiatan akademik dan non akademik guna membangun solidaritas.
Ia juga akan melakukan tindakan advokasi keluhan mahasiswa dengan menjembatani antara mahasiswa dan fakultas untuk menyampaikan aspirasi serta memberikan penyuluhan baik itu isu pendidikan dan sosial. Langkah pertama yang akan Al Ghifari lakukan dalam kepemimpinan nya yakni menyusun master plan untuk satu tahun kedepan. Hingga memilah dan memilih Dewan Pengurus Harian (DPH) serta jajarannya yang nantinya akan bekerja bersamanya untuk mewujudkan visi yang telah diusung pada pemilihan lalu.
Al Ghifari menyoroti fenomena yang terjadi saat ini, yakni banyak mahasiswa sekarang vakum dalam hal mengungkapkan aspirasinya kepada pihak-pihak yang memiliki jabatan di kampus. Ia ingin memperjuangkan hak-hak mahasiswa. Contohnya pelecehan seksual di lingkungan kampus, DEMA FTK akan membuat strategi pencegahan guna meminimalisir korban selanjutnya. Dengan cara mereka menyampaikan aspirasinya kepada DEMA FTK.
Meski aktif berorganisasi sejak Mahasiswa Baru (Maba), Al Ghifari bukan tipe mahasiswa yang mengabaikan tujuan utama dalam berkuliah. Menurutnya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan hal yang penting untuk diperjuangkan. Saat semester satu, ia memperoleh IPK 3,23. Tentu saja, Al Ghifari merasa kecewa lantaran jauh berbeda dengan perolehan teman-teman seangkatannya. Saat itu masih musim karantina akibat Covid-19. Semua aktivitas belajar mengajar tatap muka diistirahatkan nasional dan aktivitas pembelajaran dialihkan dalam bentuk jaringan (Daring).
Saat itu, Al Ghifari merasa ilmu yang didapat secara daring sulit dipahaminya. Namun, karena ia memperoleh IPK yang mengecewakan, ia mencoba berbenah diri dan lebih giat dalam belajar. Giatnya tak sia-sia, nilainya membaik di semester selanjutnya. Pada semester dua, Al Ghifari memperoleh IPK 3,69. Hingga kini, pada semester tujuh, ia masih mempertahankan IPK-nya di 3,59. Semua ini ia lakukan agar tak tertinggal dengan teman-temannya lain, ditambah lagi saat ini sangat dibutuhan orang-orang yang bisa membangun negeri.[]
Reporter : Rauzatul Jannah
Editor : Anzelia Anggrahini