
Akibat Efisiensi, Atlet UIN Ar-Raniry Terancam Tak Ikut POMDA 2025
Sumberpost.com | Banda Aceh – Atlet Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry terancam tidak dapat mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) akibat tidak mendapat dukungan dana dari kampus imbas efisiensi, Banda Aceh, Rabu (16/04/2025).
Muhammad Hafiz, ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam akibat kebijakan ini.
“Kami merasa sangat kecewa dengan kebijakan tersebut. Event POMDA ini memang sangat dinantikan oleh mahasiswa. kami hampir gagal bertanding hanya karena masalah biaya. Padahal kalau dari segi kesiapan, atlet-atlet kami sudah disiplin berlatih sebagai bekal untuk mengikuti event,” jelas hafiz.
Sebelumnya, Hafiz telah menemui pihak kemahasiswaan untuk meminta keterangan lebih lanjut terkait dana untuk mengikuti event POMDA.
“Kami sudah menemui pihak kemahasiswaan, tapi ya begitu, informasi yang kami dapatkan, kampus tidak akan membiayai kami untuk ikut ke POMDA. Kalau mau ikut diperbolehkan, tapi dengan dana pribadi. Tapi tetap membawa nama UIN,” katanya.
Ia mengatakan meskipun ada kebijakan efisiensi, Tidak seharusnya kampus tidak mengusahakan sejumlah bantuan untuk atlet yang akan bertanding di perhelatan daerah ini.
“Harusnya pihak kampus setidaknya tetap mengusahakan sedikit dana untuk atlet yang akan bertanding. Tidak langsung lepas tangan tanpa biaya sepeser pun. Meski tidak bisa membiayai secara keseluruhan, setidaknya bisa mendanai sebagian keperluan seperti transportasi menuju lokasi POMDA,” ujarnya.
Sementara ini, UKM Taekwondo sendiri baru bisa memastikan sebanyak dua orang atlet mengikuti POMDA 2025. Hafiz juga berharap ada penambahan kuota ditengah kendala anggaran yang mereka hadapi.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan POMDA sendiri sangat bermakna bagi atlet. Selain untuk membuktikan hasil kerja keras, Para atlet juga diharapkan dapat lanjut ke tingkat nasional.
“Di event tersebut, kami bisa membuktikan hasil latihan selama ini. Kami juga menganggap POMDA sebagai salah satu jalan agar kami bisa tembus ke tingkat nasional,” katanya.
Sejalan dengan hal tersebut. Halim, Pembina UKM taekwondo turut menanggapi kebijakan ini. ia mengungkapkan pemangkasan dana atlet merupakan langkah yang tidak tepat dalam pemaknaan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025.
“Yang seharusnya diefisiensikan itu kegiatan seremoni, rapat, perjalanan dinas. Kenapa kemudian UIN Ar-Raniry memahami efisiensi itu di program,” tuturnya.
Sebagai alumni UKM taekwondo, Halim mengaku kecewa dan sedih melihat kebijakan ini. dari sisi pembina, Halim beranggapan kebijakan ini kurang profesioanal lantaran efisiensi dirasakan oleh seluruh perguruan tinggi.
“Saya yakin sekali dengan peluang ini. saya melihat POMDA tahun lalu di Lhoksemawe dan banyak atlet UIN Ar-Raniry yang tembus Nasional,” ujarnya.
Disisi lain, Abdullah Munir, Kepala Sub Tim (Kasubtim) fungsi adminsitrasi kemahasiswaan mengatakan efesiensi dana POMDA merupakan arahan dari pimpinan dikarenakan efisiensi.
“Bahkan bukan POMDA saja yang tidak ada anggaran, semua kegiatan di kemahasiswaan tidak ada anggaran lagi,” katanya.
Meskipun tidak ada anggaran, pihak kemahasiswa telah mendaftarkan 12 cabor dari UIN Ar-Raniry tanggal 14 April 2025 silam pada POMDA 2025.
“Rektor meminta kami untuk mendaftarkan UIN Ar-Raniry menjadi salah satu peserta di POMDA. Jika ada yang berminat ikut tanpa adanya biaya silahkan ikut,” ujarnya.
Untuk saat ini, sebanyak 7 UKM telah melakukan konfirmasi kepada pihak kemahasiwaan untuk ikut POMDA 2025. Diantaranya, karate, panahan, bulu tangkis, basket, catur dan pencak silat.
Munir mengatakan, pendaftaran ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi bila ada atlet yang ikut POMDA dan bersedia menggunakan dana pribadi. ditambah lagi tenggat pendaftaran pada 15 April 2025.
“Informasi tentang POMDA sudah lama, hanya saja kami diskusi terlebih dahulu tentang itu mengingat ada beberapa atlet yang siap ikut POMDA tapi dengan biaya mandiri,” pungkasnya.
Reporter : Rauzatul Jannah
Editor : Aininadhirah