Nanggroe Institute dan LSAMA Gelar Bedah Buku Filsafat Islam

Sumberpost.com | Banda Aceh – Nanggroe Institute dan LSAMA adakan bedah buku Filsafat Ilmu dalam perspektif islam karya Prof. Dr. M. Hasbi Amiruddin, M.A., yang dilaksanakan VIP di Solong Coffe Pango dengan Narasumber Prof. Dr. M. Hasbi Amiruddin, M.A dan Prof. Dr. Muhammad Ar, Ed. Banda Aceh, Senin (12/05/2025).

Muhammad Zikri, Founder Nanggroe Institute dalam kata pengantarnya mengatakan bahwa, kegiatan ini bertujuan mendalami khasanah intelektual islam. Diskusi dan bedah buku-buku islam sangat jarang dilakukan di Aceh bahkan Indonesia dengan mayoritas islam, namun sangat sering sekali pemikiran barat yang didiskusikan bahkan menjadi sumber rujukan kehidupan.

Nanggroe Institute akan terus melaksanakan kegiatan bedah buku atau pemikiran para ilmuan islam ini untuk membuka kembali pemikiran generasi muda tentang keislaman.

“Semoga dalam bedah buku ini menjadi motivasi bagi kami para generasi muda untuk terus berkomitmen dalam pengetahuan berbagai bidang ilmu tanpa harus melulu berkiblat cara pandang barat,” ucap salah satu peserta.

Buku ini membahas filsafat ilmu yang sangat penting bagi umat manusia. Dalam islam, Filsafat Ilmu itu bagaikan jalan tol panjang yang menghubungkan dengan semua ilmu yang ada.

“Dan tentu kita tahu, sadar serta memahami bahwasanya sumber seluruh ilmu pengetahuan ataupun ilmu lainnya itu berasal dari Al-Qur’an. Inilah sebab utama kemajuan Eropa dan Barat yaitu dengan mengkaji Al-Qur’an. Oleh karenanya, kita perlu merebut kembali puing-puing emas milik Islam yang telah di rampas oleh non muslim lainnya,” Ungkap Prof. Dr. Muhammad Ar, Ed.

dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. M. Hasbi Amiruddin, M.A. mengatakan bahwa, Buku Filsafat Ilmu dalam perspektif Islam merupakan bentuk kesadaran ummat Islam dalam selektif dalam pengetahuan ilmu, banyak orang orang Islam berkiblat, berujuk bahkan berpedoman kepada buku filsafat barat.

“ Namun pada hakikatnya, ilmuan islam memiliki peran yang luar biasa dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Akan tetapi, melemahnya ketauhidan dari umat islam itu sendiri menjadi sasaran empuk bagi para musuh islam untuk meruntuhkan islam,” Pungkasnya.[Rel]