Kuliah Umum Kemuslimahan, Berkarya Dengan Hijab, Taat Tanpa Batas

Sumberpost.com | Banda Aceh – Dalam rangka membina karakter muslimah yang berilmu dan berakhlak mulia, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) melalui divisi Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) bekerja sama dengan Kemuslimahan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Ar-Risalah menyelenggarakan Kuliah Umum Kemuslimahan bertajuk “Berkarya dengan Hijab, Taat Tanpa Batas”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 25 Mei 2025, bertempat di Mushalla Fathun Mubin, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh.

Acara ini menghadirkan narasumber utama, Ustadzah Tabsyirah, Lc., M.Us, seorang akademisi sekaligus da’iyah yang merupakan alumni Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, dan lulusan magister dari University of Malaya, Malaysia. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan mahasiswi dari berbagai fakultas yang menunjukkan antusiasme dan semangat tinggi dalam menggali ilmu serta memperkuat pemahaman keislaman, khususnya seputar peran dan identitas muslimah.

Dalam penyampaian materinya, Ustadzah Tabsyirah mengawali kajian dengan mengangkat sabda Rasulullah Saw. “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah.”

Ia menekankan bahwa dalam Islam, perempuan memiliki kedudukan yang sangat mulia. Rasulullah SAW sangat menghormati dan memuliakan wanita, serta menempatkannya sebagai tonggak penting dalam bangunan masyarakat yang islami.

“Kemuliaan seorang muslimah terletak pada ketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya, serta kemampuannya menjaga diri dan kehormatan dalam setiap aspek kehidupannya, termasuk dalam berpakaian,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ustadzah Tabsyirah menjelaskan bahwa menutup aurat adalah bentuk nyata dari rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT anugerahkan, baik nikmat jasmani maupun rohani.

Ia juga menambahkan bahwa hijab bukanlah simbol keterbatasan, melainkan manifestasi ketaatan dan bentuk perlindungan diri, yang sekaligus mencerminkan kepribadian muslimah sejati.

“Dengan menutup aurat sesuai syariat, seorang perempuan menjaga martabat dirinya di hadapan Allah SWT dan di mata masyarakat,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kewajiban menutup aurat adalah perintah syariat yang tidak hanya menyentuh aspek fisik, tetapi juga aspek spiritual dan sosial. Ditengah arus modernitas dan tantangan zaman, Ustadzah Tabsyirah mengajak para muslimah untuk terus berkarya, menorehkan prestasi, dan berkontribusi dalam berbagai bidang, tanpa harus melepas identitas keislamannya.

“Taat bukan penghalang untuk berkembang, justru dengan ketaatan itulah kita diberi keberkahan dalam setiap langkah,” tuturnya dengan penuh semangat.

Sesi kajian ditutup dengan tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta menyampaikan berbagai pertanyaan seputar keseharian muslimah, tantangan menjaga hijab di era digital, hingga bagaimana memadukan produktivitas dan ketaatan dalam dunia kampus. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama dan penyerahan cendera mata kepada pemateri.

“Kalau menurut ana sendiri, kegiatannya bagus, karena kegiatan ini dapat menjalin silaturahmi, apalagi ini merupakan kegiatan kolaborasi antara HMPS PBA dan LDK Ar-Risalah. Walaupun cuacanya sedang tidak mendukung tetapi partisipasi peserta sangat luar biasa. Semoga kegiatan seperti ini kedepannya terus berlanjut dan berjalan lebih baik lagi”, ujar Tety Fitria yang merupakan salah satu peserta kajian tersebut.

Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari peserta yang berharap agar kajian-kajian keislaman seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin sebagai bentuk pembinaan spiritual dan intelektual bagi para muslimah kampus. [Rel]