
Mahasiswa KPI UIN Ar- Raniry Dorong Potensi Wisata di Desa Lamsujen
Sumberpost.com | Aceh Besar – Himpunan Mahasiswa Program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Ar-Raniry Banda Aceh kembali menggelar kegiatan Communication Care (Comcare) yang ke-V di Desa Lamsujen, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, pada Sabtu (31/05/2025).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, sejak Jumat hingga Sabtu (30–31 Mei 2025), dengan mengusung tema “Bersama Berkarya, Aksi Komunikasi Menyalurkan Inspirasi.”
Ketua panitia, M. Raja Al-Haqie, menyampaikan bahwa Comcare merupakan kegiatan tahunan HMPS KPI yang dilaksanakan di berbagai desa di Aceh. Sebelumnya, kegiatan serupa diadakan di Desa Panca Kubu, Kecamatan Lembah Seulawah.
“Tahun ini merupakan tahun kelima dilaksanakannya Comcare di desa-desa yang ada di Aceh. Sebelumnya, kami mengadakan kegiatan ini di Desa Panca Kubu, Lembah Seulawah,” ujar Raja.
Dalam sambutannya, Raja juga menjelaskan bahwa pemilihan Desa Lamsujen sebagai lokasi kegiatan bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata desa tersebut. Ia menilai bahwa Lamsujen memiliki daya tarik wisata yang menjanjikan.
“Jika wisatawan ramai, maka Unit Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta masyarakat sekitar akan turut merasakan dampak positifnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Communication Care juga bertujuan menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa sebagai agen perubahan.
Sementara itu, Ketua Umum HMPS KPI, M. Satria Pribadi, memaknai Communication Care sebagai bentuk kepedulian melalui komunikasi. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata bahwa mahasiswa masih memiliki semangat sosial yang tinggi.
Satria juga memaparkan hasil observasinya terhadap potensi alam Desa Lamsujen. Menurutnya, desa ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti waduk dan sungai dengan air yang jernih yang berpotensi dikembangkan sebagai destinasi wisata, termasuk untuk kegiatan berkemah. Namun, potensi tersebut belum tergarap optimal karena keterbatasan dalam hal pemasaran.
“Maka dari itu, kami berinisiatif untuk membuat akun media sosial resmi Desa Lamsujen yang nantinya akan dikelola oleh pemuda desa,” ungkapnya.
Desa Lamsujen sendiri biasanya hanya ramai pada musim durian. Tantangannya, menurut Satria, adalah bagaimana menjadikan desa ini tetap hidup dan ramai sepanjang tahun.
Ia juga mengusulkan pengembangan inovasi dari buah durian sebagai salah satu solusi. Tidak hanya menjual buahnya secara langsung, tetapi juga mengolah bagian lain seperti biji durian menjadi keripik, dagingnya menjadi selai, atau produk kuliner lainnya.
Penanggung jawab (Pj) Geuchiek Desa Lamsujen, Afriandi, menyambut baik kehadiran para mahasiswa. Ia berharap meski kegiatan hanya berlangsung satu hari, tetap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Selamat datang, adik-adik mahasiswa. Saya tidak tahu apakah kegiatan satu hari ini efektif atau tidak, tapi kami berharap semoga kehadiran kalian dapat membawa efek positif bagi masyarakat desa ini,” ujarnya. []
Reporter : Maulana ahkyar
Editor : Aininadhirah