
Alumni Sumberpost Tampil di Pameran “Kita Berhak Sehat” di Jakarta
Sumberpost.com | Banda Aceh – Alumni Sumberpost, Wahyu Majiah, menjadi salah satu dari 10 peserta terpilih yang menampilkan karyanya dalam Pameran Foto & Video: Kita Berhak Sehat. Acara ini diselenggarakan di Galeri Cemara 6 – Toeti Heraty Museum, Menteng, Jakarta Pusat, pada 30 Mei-1 Juni 2025, sebagai salah satu rangkaian Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2025.
Pameran ini merupakan hasil dari Lokakarya Foto & Video yang digelar oleh CISDI (Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives) bekerja sama dengan PannaFoto Institute, sebagai bagian dari Save Our Surroundings Fest 2025 memperingati HTTS setiap 31 Mei.
Pada pameran tersebut, Wahyu Majiah menampilkan karya bertajuk “Menghindari Jebakan Instan”, yang mengangkat kisah Melli, seorang ibu muda berusia 24 tahun di Banda Aceh, dalam perjuangannya memilih makanan sehat dan bergizi untuk anaknya yang berusia 2 tahun.
Melalui serangkaian foto humanis, Wahyu menggambarkan tantangan sehari-hari keluarga muda yang terpapar produk makanan instan di pasar dan supermarket, serta bagaimana Meli perlahan belajar memilih bahan makanan alami sebagai sumber gizi.
“Sangat bangga bisa membawa suara dari Aceh lewat medium visual, terutama tentang isu kesehatan publik yang sering terpinggirkan,” ujar Wahyu saat diwawancarai di Banda Aceh, Senin (2/06/2025).
Wahyu Majiah, yang juga dikenal dengan nama Ayu, lahir di Desa Ladang Teungoh, Aceh Selatan. Ia menetap di Banda Aceh sejak 2016 untuk menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry dan aktif sebagai jurnalis kampus di Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Sumberpost pada 2017 serta fotografer dokumenter.
Karya wahyu juga pernah dipublikasikan oleh Agence France-Presse (AFP) pada 2023. Saat ini, ia bekerja sebagai jurnalis lepas serta anggota Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh.
Ketertarikannya dalam mengangkat isu sosial dan kesehatan masyarakat, terutama di kalangan perempuan dan anak, menjadikan karyanya memiliki daya tarik tersendiri. Tema “Menghindari Jebakan Instan” tidak hanya menyentuh isu ketahanan pangan, tetapi juga menjadi refleksi atas budaya konsumsi cepat yang mengancam generasi muda di Aceh dan Indonesia secara umum.
“Saya ingin menunjukkan bahwa isu makanan bergizi bukan hanya tentang angka gizi, tapi juga soal pilihan sehari-hari yang sulit diambil oleh keluarga kecil, apalagi yang hidup di tengah gempuran iklan makanan instan,” ujarnya.
Selain Wahyu Majiah, empat fotografer dan lima videografer lainnya dari berbagai daerah juga berpartisipasi, di antaranya Dhia Al Fajr, Farhat Huda, Febria Adha Larasati, Rafdi Rahmadi, Ridho Hafidz Wardayanti, Rifqi Raihan Firdaus (Obelix), Roni Bia Santo, Upi Wiradinata, dan Wangi Tafakkur.
Sebanyak 28 foto dan 5 video dari 10 peserta dipamerkan di acara ini. Beberapa bulan sebelum pameran para peserta telah mendapatkan materi seputar kesehatan dari CISDI, dilanjutkan dengan mentoring dalam pengambilan gambar oleh Panna Institute. Berbekal kedua hal tersebut, para peserta membuat karya sesuai konsep masing-masing.
Pameran ini merupakan bagian dari kampanye Save Our Surrounding Fest 2025, sebuah festival anak muda yang bertujuan memperingatkan bahaya rokok, dengan mengangkat tema dari WHO: Unmasking the Appeal: Exposing Industry Tactics on Tobacco and Nicotine Products. CISDI merupakan satu-satunya anggota koalisi pengendalian tembakau yang menyelenggarakan agenda luring bertepatan dengan peringatan HTTS. []
Reporter: Rauzatul Jannah
Editor: Riska Amelia