Kampus Unmuha Dilempari Telur
Demo Ratusan Mahasiswa Memanas
* Tuntut Penghapusan Sistem Pembayaran Rp 25 Ribu/SKS
BANDA ACEH – Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh berdemo di depan Biro Rektorat kampus itu, Kamis (6/12). Massa membakar beberapa ban mobil dan jaket almamater sehingga bagian depan Biro Rektorat dikepung asap hitam. Tak hanya itu, demonstran juga melempari telur ke dinding Biro Rektorat.
Aksi ini memanas karena awalnya Rektor Unmuha, Drs Muharrir Asy’ari Lc MAg, tidak bersedia mengabulkan tuntutan mahasiswa yang mendesak rektor menghapus pembayaran sistem kredit semester (SKS) Rp 25 ribu per SKS untuk mahasiswa angkatan 2012.
Kemarin, tidak ada aktivitas belajar karena semua mahasiswa, termasuk perempuan diwajibkan mengikuti demo. Awalnya aksi yang dimulai pukul 10.30 WIB ini tertib. Pendemo sebatas berorasi menuntut penghapusan dana SKS karena dinilai menambah beban mahasiswa baru lantaran mereka juga diwajibkan membayar uang pembangunan Rp 1,5 juta ditambah biaya SPP Rp 1 juta lebih per satu semester.
“Uang SKS biasanya hanya pada waktu semester pendek, seperti yang berlaku pada mahasiswa sebelum angkatan 2012. Kenapa sekarang justru berlaku untuk kuliah reguler. Kami mengecam segala unsur penindasan terhadap mahasiswa,” teriak koordinator lapangan, Indra Hidayat.
Setelah beberapa saat berorasi, rektor didampingi para dekan menjumpai pendemo yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa Unmuha Aceh Antipenindasan. Menurut rektor, uang SKS mahasiswa baru Rp 25 ribu per SKS sangat murah dibanding biaya SKS kampus swasta lainnya yang mencapai Rp 75 ribu per SKS. Keputusan itu juga sudah disetujui para wali mahasiswa sebelum mahasiswa baru kuliah. Itu semua untuk keberlangsungan biaya kampus.
“Meski Rp 25 ribu per SKS, memang terasa berat karena semester pertama bisa saja membayar Rp 500 ribu untuk 20 SKS, tetapi semakin lama, SKS semakin sedikit, seperti semester akhir nanti tinggal empat SKS. Selain itu, di kampus kita juga sudah tiga tahun tidak dinaikkan uang SPP, padahal harga berbagai kebutuhan terus naik,” kata Rektor.
Rektor memohon maaf, karena tak bersedia menandatangani surat pernyataan dibuat mahasiswa yang salah satu isinya penghapusan pembayaran SKS. Tapi rektor menyatakan bersedia mengeluarkan rekom dan mempersilakan mahasiswa keluar dari kampus itu, jika ingin mencari kampus lebih murah, asal tidak memprovokasi mahasiswa lainnya.
Pernyataan rektor ini yang menyulut kemarahan mahasiswa dan akhirnya membakar beberapa ban dan jaket almamater serta melempari telur ke dinding Biro Rektorat. Kondisi ini berlangsung sekitar 10 menit karena berhasil ditenangkan petugas dari Polsek Luengbata dan Polresta Banda Aceh. Sekitar pukul 12.15 WIB perwakilan mahasiswa, termasuk Presiden Unmuha Firdaus dipanggil ke ruang rektor membahas jalan keluar tentang persoalan dimaksud.(sal)
Akhirnya Uang SKS Dihapus
SEKITAR pukul 14.00 WIB, Presiden Mahasiwa Unmuha, Firdaus, ke luar dari ruang rektor. Ia meminta semua mahasiswa tenang. Kemudian, rektor yang dikawal polisi menyatakan hasil negosiasi adalah ia bersedia menghapus pembayaran SKS Rp 25 ribu untuk setiap mahasiswa angkatan 2012 selama selama setahun. Tetapi uang pembangunan yang semestinya Rp 1,5 juta ditambah Rp 250 ribu. “Dengan demikian uang pembangunan yang dibayar sekali selama kuliah Rp 1.750.000,” kata Rektor.
Usai menyampaikan hasil pertemuan itu, rektor kembali ke ruangannya. Presiden mahasiswa menanyakan kepada para demonstran, terutama mahasiswa baru karena kebijakan itu untuk mereka, apakah setuju atau tidak. Akhirnya solusi itu disetujui. Menurut Firdaus, jumlah mahasiswa angkatan 2012 untuk lima fakultas dan dua akademi di Unmuha mencapai 1.000 orang lebih. Sedangkan yang berdemo kemarin dari seluruh angkatan.(sal)
Sumber: Trimbunnews.com
ureng pungo mandum,.,.yg demo sama ngen yg didemo,.,