Kirim Alumni Ke Cina, Fadak Target Buka Jurusan Mandarin
Banda Aceh – Beberapa kali mengirimkan alumni untuk melanjutkan studi ke Cina, Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi IAIN Ar-Raniry Banda Aceh rencananya akan membuka jurusan Bahasa Mandarin pada tahun 2014 atau 2015 mendatang.
Hal itu disampaikan Dekan Fakultas tersebut, Dr. Abdul Rani Usman, M.Si saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (2/8). Ia mengatakan, fakultasnya bersama BKPBM Aceh dan Pusat Studi Cina IAIN Ar-Raniry menargetkan membuka jurusan Bahasa Mandarin.
“Hal ini dilakukan mengingat pada tahun 2015 akan kembali alumni Fakultas Dakwah yang saat ini sedang belajar di Cina,” kata Abdul Rani.
Untuk tahun 2013, pihaknya akan mengirim dua alumninya ke dua Universitas di Cina. Pengiriman alumni Fakultas Dakwah ke Cina merupakan tindak lanjut dari pada program Fakultas untuk masa akan datang.
“Dua orang yang akan berangkat tahun 2013 ini antara lain, ke Huazhong University of Science and Technologi (HUST) Wuhan Cina, dan Communication University of China di Beijing,” ujar Rani.
Untuk tahun 2014 lanjutnya, Fakultas Dakwah akan mengirimkan alumninya ke Cina minimal 10 orang untuk Magiste dan 4 orang untuk program doktor, untuk berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan di Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry sendiri.
Lebih lanjut, A. Rani mengharapkan kepada Pemerintah Aceh untuk meperhatikan putera puteri Aceh yang sedang dan akan belajar di Tiongko Cina, tidak terfokus pada satu titik saja seperti di Barat yang menjadi program selama ini, ke depan harus diperhatikan di daerah-daerah lain, agar tidak terlibas oleh arus diplomasi, politik dan bisnis.
Di masa mendatang, Negara Cina dan masyarakatnya akan menjadi superpower, oleh karena itu generasi Aceh harus belajar serius terhadap budaya dan bisnis dari Negara Cina, melihat peluang itu, Fakultas Dakwah sudah berfikir untuk Rakyat Aceh dimasa mendatang, Papar Dr. Rani.
“Sebagai contoh, disebutkan Negara Singapore, yang masyarakatnya adalah orang melayu, konsep dagangnya didominasi oleh Cina, walaupun secara geografis terletak di Asia, namun etos kerjanya dianut system Cina,” jelasnya.
AR