Sumberpost.com – Para ahli radiasi Swiss menemukan jejak-jejak polonium di pakaian yang dipakai pemimpin Palestina, Yasser Arafat. Temuan itu semakin meyakinkan kecurigaan tewasnya Arafat akibat diracun.
Arafat meninggal di Perancis 11 November 2004, pada usia 75 , tetapi pada saat itu dokter tidak dapat menentukan penyebab kematiannya. Para ahli Radiation Physics Institute di Lausanne telah merilis rincian hasil pengujian yang mendukung kemungkinan Arafat tidak meninggal karena penyebab alami.
“Beberapa tes pada sampel cairan tubuh mengandung polonium 210 yang lebih tinggi, dibandingkan dengan sampel kontrol,”demikian pernyataan laporan itu.
Tim yang mempublikasikan hasil tes dalam jurnal medis Inggris The Lancet pekan ini, menyesalkan bahwa tidak ada penyelidikan post-mortem setelah kematian Arafat .
“Sebuah otopsi pasti berguna dalam kasus ini karena meskipun potensi keracunan polonium tidak teridentifikasi, sampel tubuh bisa telah disimpan dan diuji sesudahnya,”tambah laporan itu.
Polonium 210 juga digunakan untuk membunuh bekas mata-mata Rusia Alexander Litvinenko di London tahun 2006 .
Janda Arafat, Suha yang awalnya menolak otopsi terhadap jenazah suaminya, kemudian meminta hakim di Perancis pada tahun lalu untuk menyelidiki dugaan pembunuhan suaminya. Sebelumnya, Nyonya Arafat juga mengatakan kepada stasiun televisi Arab Al Jazeera pada Juli 2012 bahwa baik AS dan Israel telah menganggap suaminya sebagai ‘ penghalang bagi perdamaian ‘
“Saya ingin dunia mengetahui kebenaran tentang pembunuhan Yasser Arafat,”ujarnya.
Pada November 2012, jasad Arafat digali dan sejumlah sampel diambil untuk diselidiki.
“Dia dan keluarganya ingin kebenaran dan hanya kebenaran. Tidak ada pertanyaan dari setiap eksploitasi ideologi atau politik,”ujar pengacara Suha, Pierre-Olivier Sud.
Arafat telah dibatasi oleh Israel ke markasnya di Ramallah ketika jatuh sakit pada bulan Oktober 2004. Ia kemudian diberi izin untuk dibawa ke rumah sakit militer Percy dekat Paris. Tapi kurang dari satu bulan sesudanya ia koma dan meninggal pada 11 November 2004. Dokter yang merawatnya mengatakan kemungkinan Arafat meninggal karena gangguan pembekuan darah.[portalkbr.com|Ilustrasi Google]