17 Juni 2016 Oleh Abdul Hadi Off

Kenapa Masih Ada Perbedaan Kualitas Pendidikan

Pendidikan merupakan sebuah wadah pembentukan karakter setiap individu. Kemajuan sebuah bangsa ditandai dengan seberapa majunya nilai pendidikan yang ada dalam diri bangsa tersebut, seberapa penting nilai pendidikan di mata pemerintah dan seberapa besar kualitas pendidikan yang di rasakan masyarakat.

Indonesia merupakan sebuah bangsa besar yang terdiri dari ribuan pulau dan berjuta penduduk yang tinggal di seluruh penjuru negeri dari Sabang sampai sampai Merauke.

Sebagai bangsa yang besar dan mempunyai landasan yang kuat, sudahkah Indonesia menjadikan pendidikan sebagai modal utama pergerakan bangsa yang akan bangkit dari masa ke masa? sudahkah masyarakat Indonesia merasakan betapa adilnya nilai pendidikan bagi semua anak bangsa? Sebagaimana kita ketahui yang tercantum dalam pancasila, sila yang kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai sebuah bangsa yang besar dan memiliki kekayaan alam yang melimpah, Indonesia menjadi incaran beberapa negara asing yang ingin memanfaatkan hasil alamnya. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab besar bagi pemimpin negeri untuk menjaga keutuhan negeri ini dari berbagai serangan asing, baik yang dilakukan secara militer maupun dengan metode-metode lainnya.

Salah satu upaya yang harus ditempuh untuk membendung itu semua adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan, agar rakyat punya kualitas yang tinggi. Sesuai dengan pondasi dasar Negara Indonesia yang di sebutkan dalam pembukaan undang-undang dasar 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Negara Indonesia miliki sumber daya alam yang melimpah, namun rakyatnya belum mengerti cara mengolahnya, mustinya sumber daya alam negara ini bisa berguna dan di manfaatkan penduduk negeri.

Agaknya, sumber daya manusia di Indonesia masih terbilang rendah, cara yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan diseluruh penjuru negeri. Dikarenakan pendidikan selain sebagai sarana untuk menuntut ilmu, juga sebagai wahana pembentukan karakter umat manusia.

Pendidikan merupakan modal utama kemajuan sebuah negeri, jika kualitas pendidikan sebuah negara baik, maka akan baik pula perkembangan negara tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika kualitas pendidikan buruk maka, maka negara akan mengalami kemunduran, karena pendidikanlah yang mencetak kader-kader generasi bangsa.

Pemerataan pendidikan di Indonesia masih jauh hasilnya dari apa yang diwacanakan oleh wakil rakyat. jika kita bandingkan pendidikan di ibukota dengan pendidikan di daerah pinggiran sangatlah jauh berbeda, seolah-olah pemerintah hanya memusatkan pendidikan di Jakarta.
Contohnya yang terjadi di perdalam Kalimantan timur yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Anak-anak di sana jangankan untuk merasakan pendidikan yang layak, bahkan ada daerah disana yang sekolah saja minim.

Program pendidikan sekolah gratis di Kalimantan Timur yang diumbar para wakil rakyat ketika diminta dipilih hanya omong kosong belaka. Kita lihat pendidikan di Jakarta yang sangat maju, mereka belajar di dalam ruang ber-AC, gedungnya mewah, fasilitas memadai. Kontras dengan pendidikan di daerah pinggiran yang belajar dalam bangunan yang belum layak, bahkan ada sekolah berkontruksi kayu dan beratap rumbia.

Selain pendidikan yang belum layak, jalan yang harus mereka lalui juga berbahaya. Masih ada anak-anak di daerah yang harus mengarung arus sungai untuk sampai sekolah. Memang untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan membutuhkan perjuangan, semakin besar cita-cita yang kita inginkan, maka semakin besar pula perjuangan yang harus kita lakukan.

Jadi, apakah ini bahagian dari perjuangan mereka untuk mencapai cita-citanya? Mengapa perjuangan pelajar di daerah jauh lebih berat daripada perjuangan anak-anak di ibukota? Jika dikatakan perjuangan sih iya. Akan tetapi kenapa respon pemerintah kepada perjuangan mereka begitu tipis.

Perjuangan pelajar didaerah pinggiran dalam mengarung sungai dan menerjal bukit yang sangat mengancam keselamatan mereka, acap lupa diatasi para elit pemerintah.

Kondisi ini membuat masyarakat di daerah perbatasan dan pedalaman, misalnya Kalimantan Timur sulit meningkatkan kompetensi pendidikannya karena tidak adanya pemeratan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah.

Hasil perekonomian masyarkat disanapun tidak meningkat untuk memperoleh kehidupan yang layak. Pemerintah dituntut harus bersikap bijak dalam membangun pendidikan di sana, agar Kalimantan timur mampu bangkit dari segala ketertinggalan.

Sumber daya alam yang sangat besar di Kalimantan Timur yang tidak dikorelasinya dengan pendidikan membuat masyarakat kita di sana hanya menjadi penonton ketika sumber daya alamnya di olah. Melihat birokrasi pemerintah hingga pengelolaan sumber daya alam dikuasai para pendatang dari daratan lain.

Apakah ini yang di maksud dengan keadilan? Sudah 70 tahun Indonesia merdeka, tetapi mengapa rakyat Indonesia seakan-akan masih hidup di era penjajahan. Kenapa masih banyak terdapat perbedaan-perbedaan yang terjadi di bumi nusantara ini, tujuh orang presiden telah memimpin negeri ini, dari Soekarno sampai joko widodo, akan tetapi nasib rakyat Indonesia sama saja saat masih terjadinya era penjajahan, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin, yang kuat semakin berkuasa dan yang lemah semakin tertindas.

Pondasi dasar negeri ini adalah keadilan sosial, yang berlandaskan pada pancasila dan pembukaan undang-undang dasar 1945. Namun kondisi saat ini mengisyaratkan bahwa orang-orang dari kelompok ekonomi rendah, orang-orang di perbatasan dan pedalaman belum diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan di sekolah yang layak, mereka tidak berdaya untuk mengikuti perkembangan pendidikan dan teknologi yang dinamis karena tereleminasi oleh tidak adanya pemeratan pendidikan oleh pemerintah.

Kalau pemerintah tidak mampu melakukan pemerataan pendidikan di Indonesia, Untuk apa keadilan sosial di rumuskan dalam pancasila? Jika pemimpin negeri masih membeda-bedakan daerah yang ada di negeri ini, bagaikan anak kandung dan anak tiri, untuk apa kata “mencerdaskan kehidupan bangsa” dimuat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar, jika masih banyak daerah yang hidup dalam keadaan bodoh.

Dan untuk apa kata “penjajahan di atas dunia harus dihapuskan” dilandaskan pada pondasi dasar kemerdekaan negeri ini? jika masih banyak rakyat Indonesia hidup dalam penindasan.

Oleh karena itu, pemerintah dituntut harus bersikap adil dalam melihat setiap sudut negeri ini, semua warga negara ini harus bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Pemeratan pendidikan sudah seharusnya dilakukan, terutama pendidikan yang ada di perbatasan yang saat ini masih jauh tertinggal.

Karena pendidikan yang layak di perbatasan sangat berpengaruh terhadap membangun kesejahteraan dan membangun jiwa nasionalisme terhadap bangsa kita sehingga doktrin-doktrin negatif dari tetangga sebelah tidak lagi mengusik jiwa nasionalisme masyarakat di perbatasan.
Oleh karena itulah, kita sanggat berharap pemerintah benar-benar mewujudkan amanat yang tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945. Adapun bagi kita generasi bangsa, kita tidak boleh menyerah dengan keadaan yang ada. Walaupun kita hidup di negeri dengan seribu perbedaan, jiwa kita tidak boleh lengah untuk menghadapinya, terus belajar dan menjadi pribadi yang lebih kuat. Dan tetap berkarya meski situasi semakin sulit.

Penulis bernama Rizki Ardial, mahasiswa D-III Perbankan Syariah UIN Ar-Raniry.

Foto: internet