Pamer Kitab Klasik, Stan ini Tarik Minat Pengunjung Pionir
Sumberpost.com | Banda Aceh – Stand Maktabah Imam Syafii Mesir cabang Aceh menjadi stan yang ramai dikunjungi pada pergelaran Pionir VIII di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
Acara yang dibuka Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin itu berlangsung pada 26 April – 1 Mei 2017. Selain lomba, berbagai stan juga ikut andil meriahkan acara. Salah satunya stan Maktabah Imam Syafii Mesir cabang Aceh.
Stan yang bergerak di bidang distributor dan percetakan itu memamerkan pelbagai kitab Turats dan Muashirah. Turats yaitu kitab klasik yang dikarang oleh ulama besar Islam sejak ratusan tahun lalu. Sedangkan Muashirah ialah kitab karya ulama zaman kini.
Halim, staf pengajar di Pesantren Misbahul Ulum Aceh Utara mengatakan, dirinya sempat penasaran dengan stan Maktabah Imam Syafii Mesir yang ramai dibicarakan di media sosial.
“Semula saya hanya melihat postingan teman-teman di media sosial saja. Karena penasaran makanya saya datang ke sini dari Lhokseumawe,” katanya.
“Mengunjungi stand Maktabah Imam Syafii Mesir cabang Aceh adalah bentuk kerinduan akan ma’rad kutub (ekspo buku) Timur Tengah,” ujar Aidil Fajri, yang mengaku pernah menuntut ilmu Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Farid Wajdi juga mengapresiasi stan itu. Ia berharap kepada mahasiswa agar mengoleksi kitab kuning untuk memperkaya referensi. “Kehadiran stan penerbit dan distributor kitab-kitab kuning ini adalah inovasi terbaru bagi kampus,” katanya saat mengunjungi stan pada Kamis, 27 April 2017.
Pengelola standa Maktabah Imam Syafii Mesir, Fauzi Ramli mengaku semenjak hari pertama dibuka, pengunjung dari luar Aceh banyak mengunjungi stan itu.
“Selain membeli kitab-kitab Turats dan Muashirah, pengunjung juga berselfie di depan rak kitab yang dipamer,” ujar Fauzi.
Fauzi menambahkan jika standnya itu sempat viral di media sosial karena lokasi foto yang menarik minat pengunjung. Hal itu terlihat dengan banyaknya pengunjung berselfie berlatar kitab yang ditata di rak.
“Semenjak foto-foto pengunjung diposting di facebook, stan banyak dikunjungi oleh berbagai kalangan. Mulai dari siswa, mahasiswa, santri, mahasantri, serta cendikiawan akademisi juga non-akademis,” ujarnya. [Rilis]