Jembatan darurat tersebut dibangun menggunakan pohon kelapa dan dikerjakan dengan satu unit excavator (beko) secara bertahap.
Cut Ngoh, warga sekitar mengatakan bahwa jembatan gantung yang dulunya kuat telah rusak dimakan usia.
“Banyak kayu yang patah karena lapuk dan besi pengait dan pengikat jembatan mulai terlihat tidak meyakinkan juga goyangan yang terlalu kuat sehingga membahayakan para pelintas,” ujarnya.
Pembangunan jembatan yang direncanakan akan selesai dalam waktu seminggu ke depan sudah mulai terus dikebut penyelesaiannya agar dapat digunakan oleh warga kembali.
Ketika sumberpost menanyakan apakah akan dibangun jembatan gantung kembali seperti sediakala. Untuk itu mereka harus bermusyawarah kembali
“Belum tahu bagaimana kedepannya. Tergantung bagaimana kesepakatan bersama nantinya,” jelasnya. [hsa]
Magang: Rizqi Hidayat Mizan