13 September 2017 Oleh Redaksi Off

Mengenal Lebih Dekat ICT Center UIN Ar-Raniry

Sumberpost.com | Banda Aceh – AC yang menyala membuat ruangan itu sedikit sejuk. Seorang pria tengah duduk di meja kerjanya sembari asyik mengetik sesuatu di keyboard laptop miliknya. Sesekali ia hentikan ketikan itu sekedar melihat data-data pada beberapa kertas di meja kerjanya.

“Ada yang bisa saya bantu,” ucapnya mengawali pembicaraan sembari sedikit membungkukan layar laptopnya.

Dia adalah Ghufran Ibnu Yasa, Kepala Information and Communicatation Tecnology (ICT) Center UIN Ar-Raniry. Sebagai orang tertinggi pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) tersebut, dirinya mengaku UIN Ar-Raniry secara keseluruhan telah mampu berhijrah dari sistem manual ke sistem yang serba digital.

“Sekarang tak ada lagi yang manual. Segala proses administrasi dan perkuliahan semuanya sudah serba digital. Tugas kita adalah mengkampanyekan ini agar segala proses itu dapat dilalui lebih mudah,” kata Ghufran saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (13/9/2017).

ICT Center atau yang sering disebut Pusat Teknologi Informasi Pangkalan Data (PTIPD) berfungsi menangani seluruh sistem digital yang ada di kampus seperti portal mahasiswa dan dosen, jaringan digital kampus dan pengkoneksian segala informasi untuk dikirim ke pusat atau sebaliknya.

“Di era yang serba digital seperti hari ini, memaksa siapapun untuk tidak mengelak dari teknologi dan informasi,” kata Ghufran sembari merubah posisi duduknya.

Ia berujar, ICT Center juga berfungsi sebagai tempat melakukan tes komputer kepada setiap mahasiswa. Hasil tes tersebut berupa sertifikat yang akan digunakan sebagai salah satu syarat sidang munaqasyah sebelum wisuda nantinya.

“Kita memberikan pelatihan komputer kepada prodi yang tidak memiliki mata kuliah tersebut sebagai aktivitas tambahan dari ICT Center. Namun bila sudah ada dan nilainya bagus, kita langsung  keluarkan sertifikatnya,” ujar Kepala ICT Center itu.

Untuk saat ini, pihaknya tengah mewacanakan program Relawan TIK yang akan direalisasikan pada 2018 mendatang. Kegiatan ini dilakukan dengan memaksimalkan peran mahasiswa untuk mengkampanyekan dunia digital kampus kepada publik dengan konsep literasi.

“Kita anggarkan dana khusus untuk pelatihan relawan tersebut,” ungkapnya.

Melalui ICT Center, pihaknya berharap mahasiswa dan civitas akademika agar melek teknologi dan mampu berhijrah dari dunia manual ke dunia digital.

“Beralih ke teknologi adalah kendala besar ICT Center yang harus dihadapi. Namun sejauh ini belum ada kendala yang berarti mengenai sistem digital yang sudah diterapkan di kampus,” tutur Ghufran.

“Dan kampus kita sudah berada pada posisi yang ideal dalam dunia digital. Tidak terlalu cepat dan tidak pula tertinggal,” ujarnya. []

Sara Masroni