Masjid Tuha Indrapuri, Tempat Bersejarah dengan Arsitektur Unik dan Nilai Religius Tinggi
Sumberpost.com|Banda Aceh – Masjid Tuha Indrapuri merupakan masjid bersejarah di Aceh. Masjid ini terletak di Pasar Indrapuri Kec. Indrapuri, Kab. Aceh Besar. Masjid ini dikenal sebagai salah satu masjid tertua dan memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi masyarakat Aceh.
Berbeda dengan masjid pada umumnya, Masjid Tuha Indrapuri memiliki arsitektur yang unik dan menyimpan sejarah masa lalu yang luar biasa. Masjid Tuha Indrapuri berdiri diatas pondasi bekas candi Hindu-buddha abad ke-12 dari Kerajaan Lamuri. Masjid ini didirikan oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1618 Masehi, yang mana pada masa itu beliau merupakan sultan Aceh.
Secara kesuluruhan konstruksi Masjid Tuha Indrapuri didominasi dari bahan kayu. Bangunan masjid ini berbentuk persegi empat dengan atap yang berbentuk piramida bertingkat-tingkat atau berundak-rundak dan mengerucut. Di dalam masjid ini terdapat 36 tiang untuk penyangga bangunan atau penompang bangunan. Mimbar masjid yang terbuat dengan semen serta tempat imam salat berdiri juga masih tersisa hingga saat ini. Masjid Tuha Indrapuri tidak mempunyai pintu khusus, tapi ada sebuah tembok yang terpisah digunakan sebagai sarana untuk keluar dan masuk ke dalam masjid.
Untuk masuk ke dalam masjid ini kita harus menaiki anak tangga yang berjumlah 12 buah, kemudian ada 2 kolam di bagian depan masjid yang airnya digunakan untuk berwudhuk atau mencuci kaki para jamaah yang akan melaksanakan salat di dalam masjid.
Pada tembok-tembok besar terdapat ukiran yang menunjukkan adanya pengaruh kebudayaan Hindu pada masjid ini. Masjid ini juga memiliki menara. Letaknya berada di sisi utara. Bangunan kecil dan bertingkat itu juga dilengkapi dengan sebuah kentongan.
Ada tiga hal yang merupakan ciri khas pokok masjid ini yaitu: Pertama, adanya tangga di pintu masuk yang berstruktur naik dari luar dan menurun kearah dalam ruang dan terdiri atas tiga anak tangga. Kedua, adanya balok pengikat bagian bawah tiang-tiang masjid. Ketiga, pola hias jantung pisang di bawah atap.
Sebagai tempat yang memiliki nilai historis tinggi, Masjid Tuha Indrapuri menarik banyak wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan dan keunikan bangunan yang telah berdiri kokoh selama berabad-abad. Keberadaannya menjadi salah satu situs penting bagi mereka yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah Islam di Aceh, serta merasakan kedamaian spiritual yang ditawarkan oleh tempat ini. Tak jarang, wisatawan dari luar negeri yang tertarik dengan budaya dan sejarah Aceh juga datang untuk mengunjungi masjid ini.
Namun, Masjid Tuha Indrapuri bukan hanya dikenal sebagai destinasi wisata sejarah. Masjid ini juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan yang sangat aktif. Selain digunakan untuk melaksanakan ibadah salat fardu lima waktu, masjid ini juga menjadi tempat untuk salat Jumat yang selalu dipenuhi jamaah, salat tarawih pada bulan Ramadhan, serta salat Idul Fitri dan Idul Adha. Berbagai kegiatan keagamaan lainnya seperti pengajian, ceramah, dan kegiatan sosial juga rutin diadakan di masjid ini, menjadikannya sebagai pusat pembinaan spiritual bagi masyarakat sekitar.
Dengan keunikan arsitektur, nilai sejarah yang mendalam, dan peranannya sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan, Masjid Tuha Indrapuri tetap menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Aceh. []
Penulis : Mila Thahira Siregar (Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Ar-Raniry, Banda Aceh).