Riset Isu Jadi Kunci: Jurnalis Tak Perlu Panik Soal Ide Tulisan

Sumberpost.com | Banda Aceh – Menjadi jurnalis di era digital menuntut kemampuan menggali isu yang sedang relevan dan dibutuhkan oleh pembaca. Hal ini disampaikan oleh Sara Masroni, Jurnalis Serambi Indonesia sekaligus alumni Sumberpost, saat membawakan materi pada kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Sumberpost Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry di Nutrihub, Peuniti, Banda Aceh, Sabtu (19/4/2025).
Roni hadir membawakan materi tentang penulisan feature. Dalam pemaparannya, ia juga menyampaikan bahwa salah satu cara efektif untuk menemukan ide penulisan adalah dengan melakukan riset isu berbasis data, seperti melalui analitik website dan Google Trends.
“Kadang kita bingung atau deg-degan saat ditanya mau nulis apa secara dadakan. Sekarang kita nggak perlu panik lagi, cukup manfaatkan analitik website dan Google Trends untuk melihat apa yang sedang dibutuhkan pembaca,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa jurnalis kampus bisa memanfaatkan kata kunci populer di lingkungan UIN Ar-Raniry untuk menentukan topik tulisan. Berdasarkan data yang ia tampilkan, beberapa keyword tertinggi yang paling sering dicari oleh pengguna internet antara lain: Siakad, Repository, LDC, Pendaftaran UIN Ar-Raniry, KIP UIN Ar-Raniry, Simep UIN Ar-Raniry, BKD UIN Ar-Raniry, dan Asrama.
Dengan kata kunci tersebut, jurnalis dapat mengembangkan ide penulisan berita yang tidak hanya informatif tetapi juga relevan dengan kebutuhan pembaca. Contoh alternatif rumus penjudulan yang bisa dicari misalnya “3 dari 5 Jalur Pendaftaran UIN Ar-Raniry Masih Dibuka”, “Catat Link”, dan “Jadwal Pentingnya.”
Ia juga mengingatkan bahwa jurnalis tak perlu khawatir jika berita tidak dibagikan secara manual di media sosial.
“Kalau kita pakai keyword yang tepat, orang akan menemukan tulisan kita sendiri lewat pencarian,” jelasnya.
Materi ini membuka wawasan peserta bahwa menulis berita tidak cukup hanya mengandalkan ide spontan, tetapi juga perlu berbasis data dan pencarian isu yang diperlukan agar tulisan lebih berdampak dan menjawab kebutuhan pembaca.
Reporter : Riska Amelia
Editor: Rina Hayati