23 Juni 2021 Oleh Redaksi Sumberpost Off

Toafl dan Toefl, Hambatan Sidang Mahasiswa Akhir, Begini Cara Percepat Jadwal

Sumberpost.com | Banda Aceh – Test of English as Foreign Language (TOEFL) dan Test of Arabic as Foreign Language (TOAFL) menjadi salah satu syarat bagi mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh untuk menyelesaikan pendidikan sarjana.

Calon sarjana wajib mengikuti tes TOEFL dan TOAFL sebagai syarat sidang skripsi. Sebelumnya, syarat ini sempat dihapus karena perkuliahan dialihkan menjadi dalam jaringan (daring). Namun kini, meskipun perkuliahan masih dilakukan secara daring, persyaratan tersebut kembali diberlakukan.

Pada tahun ini tes dilakukan secara berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tes dibuat dengan jadwal yang sangat terbatas, terlebih lagi jadwal tes baru bisa diketahui satu atau dua bulan dari hari mendaftar. Bukan hanya itu jika tahun lalu test dilakukan secara berbayar, pada tahun 2021 ini ada test yang dilakukan secara gratis.

Salah satu mahasiswa UIN Ar-Raniry, Mela Hasnuri mengatakan, syarat ini tetap dilaksanakan mengingat standar dari visi dan misi UIN Ar-Raniry sendiri yang dari dulu mempunyai peraturan test TOEFL dan TOAFL. Jadi, menurutnya walaupun daring mereka mungkin mencoba untuk mengaktifkan kembali syarat ini.

“Standar visi misi universitas yang sedari dulu menjalankan peraturan tersebut. Maka harus diberlakukan lagi. Jika tidak percuma toafl dan toefl jadi formalitas dan gaji pegawai tetap jalan tapi tidak ada kegiatan,” Senin (21/6/2021).

Mela tidak banyak berkomentar terkait mahasiswa yang sudah terlanjur mengambil jadwal gratis, sementara jadwal gratis tidak bisa ikut antrean sama sekali dan tidak bisa mempercepat jadwal. Itulah dampak yang dirasakan, jika yang berbayar saja tidak bisa lebih cepat dari jadwal apalagi yang gratis.

“No komen kalau yang gratis, karena yang tidak gratis aja bisa lewat dari jadwal apalagi yang gratis, mau tidak mau itu pilihan, begitulah dampak yang dirasakan,” jelasnya.

Latar belakang ekonomi bisa menjadi salah satu penyebab banyak mahasiswa memilih tes secara gratis, tapi itulah resiko yang harus ditanggung.

Selain itu, Rosmalini mahasiswa UIN Ar-Raniry mengatakan, untuk mempercepat jadwal, tidak ada cara lain selain mengantre dan mendaftar lebih cepat, karena bila telat satu menit saja kuota langsung penuh serta kuota hanya dibatasi untuk 10 orang karena kondisi ruangan tersebut.

“Cara saya agar cepat tes TOEFL dan TOAFL, yaitu dengan mengantre serta datang lebih cepat, mengingat kuota dibatasi hanya untuk 10 orang saja,” ujarnya.

Rosmalini juga mengatakan solusi untuk mahasiswa yang hendak sidang tetapi belum lulus TOEFL dan TOAFL, dengan cara berkonsultasi dengan fakultas dan prodi masing-masing, adanya keringanan dengan memberikan rekomendasi untuk ikut TOEFL dan TOAFL setelah sidang.

“Coba konsultasikan dengan fakultas dan prodi masing-masing karena bisa jadi ada keringanan dari pihak prodi atau fakultas dengan memberikan rekomendasi untuk ikut toefl dan toafl setelah sidang,” katanya.

Sementara itu, Rahmawati, salah satu pegawai di Language Development Center (LDC) atau Lembaga Pusat Bahasa UIN Ar-Raniry membeberkan cara untuk mempercepat jadwal.

Ia menyebutkan, mahasiswa dapat membatalkan jadwal gratis dan mendaftar yang berbayar, karena bisa pindah jadwal bagi mahasiswa yang sudah di ACC skripsinya dan membawa surat pengesahan skripsi ke LDC.

“Cancel jadwal gratis, daftar yang berbayar agar bisa pindah jadwal bagi mahasiswa yang sudah di ACC skripsinya. Jadi kalian membawa surat pengesahan skripsi ke LDC untuk bisa dipercepat jadwal,” jelasnya. []

Reporter : Hasni Hanum