Refleksi Hari Anti Korupsi

Sumberpost.com | Banda Aceh – Korupsi merupakan penyalahgunaan keuangan instansi dalam berbagai hal. Di Indonesia, korupsi sudah menjadi layaknya sebuah budaya yang mengakar dalam kehidupan para pejabat publik, yang tidak memiliki rasa bersalah sekalipun mereka melakukannya.

Dan ini yang menjadikan salah satu faktor masyarakat Indonesia selalu kekurangan dalam bidang ekonomi, sehingga tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang turun ke jalan untuk menyuarakan haknya.

Indonesia merupakan negara yang memiliki rating tertinggi dalam korupsi, dan faktor ekonomi merupakan hal utama penyebab terjadinya korupsi. Bahkan para calon pejabat berani menghabiskan banyak uang ketika kampanye dana untuk mendapatkan posisi strategis dalam pemerintahan dan memanipulasi untuk bisa melakukan tindakan korupsi.

Hal tersebut sangat disayangkan, karena dunia yang saat ini sedang dilanda krisis ekonomi yang disebabkan oleh penyerangan covid-19 menjadi kesempatan besar bagi para pelaku korupsi.

Hari ini, tepat pada tanggal 9 Desember yang merupakan Hari Anti Korupsi Sedunia kita kembali memperingatinya, dan itu bukan lagi hal baru bagi masyarakat Indonesia sendiri. Dalam setiap peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, kita berharap banyak kepada para pejabat terutama kepada pihak yang berwenang yaitu KPK untuk tetap konsisten dalam hal memberantas korupsi.

Walaupun banyak sekali terjadi revisi-revisi UUD untuk dapat melemahkan KPK, tapi harapan semua masyarakat KPK harus tetap optimis membumihanguskan para-para pejabat yang melakukan korupsi, karena KPK merupakan anak kandung reformasi yang harus patuh kepada ibu kandungnya, yaitu negara.

Sebagai langkah konkrit, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) yang sudah lahir sejak 74 tahun lalu sudah patut dan sewajarnya ikut mengawal dan menjaga keamanan negara dari segala ancaman, bahkan dalam hal korupsi sekalipun. Bukan hanya tugas KPK tetapi HMI harus tetap konsisten dengan tujuannya dalam menjaga dan ikut menyejahterakan rakyat Indonesia. Dalam hal ini HMI hadir untuk masyarakat dengan visi dan misinya yang selalu sejalan dengan kepentingan masyarakat.

Sebagai organisasi umat dan bangsa, kita harus cerdas serta independen dalam menyikapi permasalahan dari pihak manapun. Aksi nyata yang harus dilakukan HMI yaitu mengajak masyarakat untuk menyadari bahaya akan korupsi. Aksi nyata ini sebagai sarana untuk mengingatkan pemerintah bahwa perjuangan melawan korupsi harus terus menerus dilakukan.

Menjadi salah satu kader, HMI pastinya mempunyai harapan besar kepada pemerintah untuk selalu lebih peduli kepada rakyat dan bisa menyelesaikan semua permasalahan yang ada. Apalagi krisis ekonomi yang kita rasakan saat ini, sudah seharusnya para pemerintah tidak menggunakan “kesempatan dalam kesempitan” tapi memberi solusi dalam permasalahan, utamanya dalam permasalahan ekonomi.

Hasan Al-Banna pernah berkata, “Oleh karena itu, sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya. Dalam setiap fitrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya.”

Dari kalimat singkat itu kita menyadari, perjuangan kita dalam memberantas korupsi tidak akan pernah berakhir. Estafet ini akan terus berlanjut selama kekuatan, keberanian, perjuangan, keihklasan, visi dan misi dalam pengorbanan masih terus mengalir dalam urat nadi kita sebagai upaya dalam mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT. []

Penulis : T.M.Haikal Maulana
(Ketua Formature HMI Komisariat Fakultas Adab dan Humaniora Cabang Banda AcehRefleksi Hari Anti Korupsi)