Warisan Aceh yang Tersembunyi di Negeri Hitler

Sumberpost.com | Banda Aceh – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh melakukan kerja sama dengan dua Universitas terkenal di Jerman, yaitu Universitas Albert Ludwigs Freiburg dan Universitas Goethe Frankfurt. Dalam hal ini, terdapat 13 Mahasiswa UIN yang mengikuti program belajar di Jerman.

Salah satunya, Audina Zahra yang merupakan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Tarbiyan dan Keguruan (FTK). Ia menceritakan kegiatan mereka disana. Salah satunya yaitu berkunjung ke Universitas Goethe Frankfurt, tepatnya ke departemen Southeast Asian Studies. Setelah mengikuti kuliah dan diskusi bersama Prof. Arndt Graf mengenai penelitian terkait Southeast Asian Studies, mereka melanjutkan berkeliling perpustakaan bersama Holger Wrank selaku pustakawan yang sudah sangat fasih berbahasa Indonesia.

Perpustakaan ini terletak di Institut for Oriental and East Asian Philologies dan merupakan salah satu perpustakaan terbesar di Frankfurt. Perpustakaan tersebut telah berdiri sejak tahun 1960. Terdiri dari lima lantai dengan tiga lantai yang dapat diakses untuk umum dan dua lantai lainnya hanya dapat diakses oleh pustakawan.

Fasilitasnya mencakup ratusan meja dan kursi, komputer umum, dan mesin fotokopi yang hanya dapat digunakan oleh pemilik kartu. Selain itu, terdapat 60 meja yang dapat disewa mahasiswa secara gratis selama satu semester, dengan syarat harus memberi tahu staf pustakawan terlebih dahulu sebelum menggunakan fasilitas tersebut.

Koleksi pustaka ini sangat luas, menyediakan berbagai jenis buku yang dapat dipinjam oleh pemegang kartu pengunjung. Buku-buku dalam berbagai bahasa tersedia di sini, termasuk bahasa Jerman, Inggris, Indonesia, China, Korea dan bahkan dalam bahasa Aceh serta Gayo. Buku ini sangat mencuri perhatian, yang mana buku tersebut jarang ditemui di Aceh atau bahkan di Indonesia sendiri.

Salah satu koleksi yang tersedia meliputi bidang Southeast Asian Studies, Islamic Studies, dan berbagai disiplin ilmu lainnya. Selain itu, terdapat koleksi impresif sebanyak 400 audio CD, 100 kaset, dan beberapa CD film dari negara-negara Asia Tenggara. Tak sampai disitu, tersedia juga naskah-naskah dan teks lama dalam bahasa Jepang, Korea, China, dan Aceh.

Naskah-naskah dan teks kuno dalam bahasa Aceh merupakan peninggalan dari Prof Dr Teuku Iskandar, seorang guru besar Indonesia dan ahli sastra bahasa Aceh serta Melayu. Naskah tersebut diarsipkan oleh istrinya yang berkebangsaan Belanda dan tersimpan di ruang yang hanya dapat diakses oleh staf pustakawan. Kumpulan naskah ini merupakan warisan bersejarah yang sangat penting dan tidak tersedia di Aceh. Kumpulan naskah ini menyimpan kekayaan intelektual yang melampaui nilai materi serta mencerminkan warisan sastra dan keilmuan Aceh.

Meskipun naskah-naskah ini mungkin tidak banyak dikenal dan bahkan diketahui di Aceh sendiri, kehadiran para mahasiswa UIN Ar-Raniry di perpustakaan Universitas Goethe Frankfurt, Jerman membawa kesadaran akan pentingnya memelihara dan menghormati warisan budaya yang berharga tersebut.[]

Penulis : Audina Zahra (mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris)

Editor : Anzelia Anggrahini