Larang Windows 8, Cina Buat OS Sendiri

Sumberpost.com – Akademi Teknik Cina mengemukakan rencana untuk merilis sistem operasi (OS) baru bagi komputer pada Oktober mendatang.Langkah itu ditempuh setelah pemerintah Cina melarang penggunaan Windows 8 pada komputer-komputer di berbagai instansi.

Os

Sistem operasi baru tersebut, sebagaimana dilaporkan sebuah surat kabar yang diterbitkan Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT), praktis akan menggantikan Windows 8.

Adapun perihal pelarangan penggunaan Windows 8 berkaitan dengan aturan pemerintah Cina mengenai peranti yang menghemat energi. Namun, sejumlah laporan media lokal menyebutkan alasan sebenarnya ialah kekhawatiran bahwa komputer-komputer yang berbasiskan Windows 8 rentan oleh aksi mata-mata pemerintah AS. Alasan itu pula yang diduga membuat pemerintah Cina membatasi ruang gerak Microsoft.

Pada akhir Juli lalu, badan pemerintah Cina yang bertanggungjawab atas penerapan hukum perdagangan menyatakan sedang menyelidiki yang dilakukan Microsoft. Namun, meluncurkan sistem operasi asli buatan negeri sendiri bukan tanpa tantangan. Ni Guangnan, selaku kepala proyek pengembangan sistem operasi baru di Akademi Teknik Cina, mengatakan lebih dari selusin perusahaan Cina lebih memilih sistem operasi buatan Google ketimbang menciptakan sistem operasi sendiri.

Perusahaan pembuat telepon seluler Xiaomi, misalnya, menggunakan sistem operasi Miui 6 yang didasari sistem operasi 4.4.4 Android. “Menciptakan lingkungan yang membuat kami bisa bersaing dengan Google, Apple, dan Microsoft adalah kunci sukses,” kata Ni Guangnan. Oleh karena itu, proyek sistem operasi yang dibuat Akademi Teknik Cina tidak mau tanggung-tanggung. Mereka berencana meluncurkan sistem operasi baru versi telepon seluler dalam tiga hingga lima tahun mendatang.

Upaya masyarakat Cina untuk membuat sistem operasi baru bukan kali ini saja terjadi. Pada Juni 2000, Akademi Sains Cina mendirikan perusahaan Red Flag yang merilis sistem operasi berbasis Linux untuk komputer desktop dan komputer server. Peranti lunak itu kemudian digunakan di berbagai instansi pemerintah dan sekolah-sekolah. Namun, perusahaan tersebut bangkrut awal tahun ini karena kekurangan dana.

Upaya membuat sistem operasi juga dilakoni Universitas Nasional untuk Teknologi Pertahanan. Institusi itu mengembangkan sistem operasi Kylin sekitar satu dekade lalu. Sistem yang dinamai berdasarkan makhluk mitologi Cina itu dirancang untuk pengguna dari pemerintah, pertahanan, energi, dan antariksa karena tingkat keamanannya yang tinggi. Peranti lunak tersebut digunakan baru-baru ini oleh Tianhe 2—. Versi untuk komputer pribadi pun telah dibuat sejak 2013, yaitu Ubuntu Kylin.

Sumber: Tempo.co