Duta Genius Indonesia Adakan Komar Pertama di Aceh

Sumberpost.com | Banda Aceh – Duta Genius Indonesia kembali mengadakan seminar namun dengan konsep berbeda. Kali ini sebuah perpaduan dua acara yaitu Konser dan Seminar (Komar) yang diadakan di Gedung AAC Dayan Dawood, Rabu (25/12/2019).

Komar mengangkat dua tema sekaligus mencakup nasional dan internasional, yaitu Problem Management dan Road to the Great Success. Komar merupakan satu-satunya seminar internasional beriring konser yang diadakan di Aceh dan ini sebagai kota penutup berlangsungnya seminar. Sebelumnya, Komar telah berlangsung di berbagai daerah lainnya yaitu Padang, Pekanbaru, dan Medan.

Seminar ini diisi oleh dua pemateri antara lain Abdul Aziz, penanggung jawab selama berlangsungnya acara sekaligus sutradara film-film pendidikan yang akan tayang ditahun ajaran baru mendatang, ia memberi materi Problem Management. Sedangkan materi ke dua, Road to the Great Success disampaikan oleh Tira Tiara yang merupakan Motivator sekaligus Pengusaha sukses dan multitalenta yang berasal dari Negeri Jiran (Malaysia).

Panitia Komar, Muhammad Imra mengatakan, seminar ini diadakan guna membuka wawasan dan mengajak para remaja milenial untuk berani berkaya. Tujuan seminar ini sebenarnya hampir sama dengan seminar yang diarahkan oleh Motivator sekaligus Pengusaha Muda Indonesia, Syafii Efendi. Banda Aceh dipilih sebagai salah satu titik acara karena ramainya mahasiswa yang berdomisili di sini.

“Aceh khususnya Banda Aceh menjadi salah satu pusat target daerah pelaksanaan seminar karena populasi mahasiswa di sini lumayan banyak,” kata Imra.

Berbeda dengan seminar pada umumnya, penyampaian materi Komar dikemas dengan iringan lagu agar audiensi tidak merasa jenuh selama acara. Konser ini diisi langsung oleh band dari Malaysia dan band daerah.

Sejauh ini, Komar telah mendapat respon yang baik dan sangat memuaskan dari berbagai pihak sehingga seminar ini layak untuk digelar di Aceh.Komar juga melakukan hal berbeda dalam proses penjualan tiket. Harga tiket yang dijual bervariasi antara 15 hingga 30 ribu bagi reguler dan 25 hingga 40 ribu untuk tiket VIP, tergantung dari tanggal pembelian. Ini dimaksudkan agar panitia bisa mengelola keuangan di awal saat harga murah untuk pelunasan gedung dan kebutuhan operasional, dll. Hal tersebut dilakukan karena acara ini murni menggunakan dana dari hasil penjualan tiket, tidak ada bantuan uang negara.

“Maklum acara kami mandiri, tidak satupun pakai fasilitas negara atau kampus,” kata Adul Aziz selaku penanggung jawab sekaligus pemateri seminar.

Meskipun demikian, hal tersebut tidak jadi masalah untuk keberlangsungan KOMAR seperti yang Aziz sampaikan dalam materinya.

“Masalah tidak akan jadi masalah jika tidak dipermasalahkan,” katanya. []

Nurul Hidayah (mag)