Cara mudah Menghafal Al-Quran Ala Santri Al-Fuad Seruway Aceh Tamiang

Sumberpost.com – Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang diturunkan oleh Allah melalui perantaraan malaikat Jibril lalu diberikan kepada Nabi Muhammad SAW yang kemudian disampaikan kepada seluruh umatnya dengan tujuan sebagai petunjuk dan juga pedoman bagi kehidupan umat manusia.

Pahala dari kita membaca Al-Quran itu sangatlah banyak, Allah mengatakan bahwasannya barang siapa yang membaca al-Quran satu huruf saja, Maka akan Allah berikan sepuluh pahala pada tiap satu huruf Al- Qur’an. Maka, banyak orang orang muslim dan muslimah yang berlomba lomba dalam mencari pahala dengan membaca Al-Qur’an tersebut.

Nah, selain kita bisa membaca Al-Qur’an, ada lagi suatu ibadah yang lebih baik daripada membacanya, yaitu menghafalkannya.

Bahwasannya orang-orang yang dapat menghafal Al-Qur’an tersebut dapat menjadi Ahlullah (keluarga Allah) dan dapat memberikan mahkota serta jubbah yang bercahaya untuk kedua orang tua nya di syurga kelak.

Maka dari itu, menghafal Al-Qur’an adalah satu perbuatan ibadah yang sangat mulia. Dan orang orang yang menghafal Al-Qur’an dapat dimuliakan di dunia maupun di akhirat.

Mereka akan sangat dihargai dan juga akan dimudahkan segala urusannya, karena didalam diri orang-orang yang menghafal Al-Qur’an itu terdapat akhlak-akhlak Al-Qur’an yang sudah mendarah daging, apabila akhlak tersebut sudah kita aplikasikan dikehidupan sehari-hari kita.

Untuk itu, agar mudah dalam kita menghafalkan Al-Qur’an, berikut penulis bagikan tips dan trik yang penulis dapat dari santri alumni Pesantren Tahfizh Qur’an Al Fuad Seruway, Aceh Tamiang.

Mereka adalah al hafizh Muhammad Fauzi dan juga al hafizhah Delia Febriani. Keduanya merupakan pemenang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat nasional di Jakarta tahun 2022.

Adapun tips dan trik yang mereka lakukan dalam menghafal Al-Qur’an sebagai berikut :

1. Dibaca.
Kita dapat membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan perlahan-lahan sambil memahami maknanya, memperhatikan makhraj huruf dan tajwid yang ada didalam Al Quran. Hal tersebut penting untuk dilakukan agar tidak terjadinya kesalahan bacaan saat dihafalkan nantinya.

Lakukan berulang kali, serta dianjurkan untuk mengulangnya sebanyak 10 ataupun 20 kali pengulangan, agar apa yang kita baca dapat mudah melekat dalam di kepala.

2. Dihafal.
Setelah itu mulailah untuk menghafal, dengan cara dihafal perkata demi kata dan ini bisa dilakukan oleh para penghafal pemula.

Biasanya, kalau orang yang sudah terbiasa dalam menghafal Al Quran (hafizh/hafizhah), dia bisa mengahafalkannya dengan cara dihafal ayat demi ayat.

Adapun waktu-waktu yang bagus untuk mengahafal Al Quran yaitu diwaktu sehabis subuh dan juga sehabis
ashar. Disitulah waktu terbaik untuk menambah hafalan kita setiap harinya.

Jika hafalan tersebut susah dihafal, itulah cara Allah untuk memuaskan kita menikmati indahnya ayat Al Quran itu.

3. Diulang-ulang.
Setelah kita sudah dapat menghafal satu halaman atau satu pojok Al Quran, maka hafalan tersebut harus terus selalu diulang kembali sampai benar-benar melekat didalam kepala kita.

Jika hafalan tersebut tetap juga tidak melekat ataupun ayat tersebut susah sekali untuk dihafalkan, maka lebih baik ayat tersebut kita baca berulang-ulang kali sampai ayat tersebut benar-benar melekat di kepala kita dan kita juga harus tetap bersabar, karena susahnya dalam menghafal Al-Qur’an itu adalah salah satu rintangan dan juga tantangan agar kita tetap bersabar dan istiqamah dalam menjalaninya.

4. Manajemen Waktu.
Gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, karena waktu itu bagaikan pedang yang bisa menebas kapan saja.

Jangan lalaikan waktu, jika hari ini satu jam kita bisa mendapatkan satu ayat, maka keesokan harinya harus lebih ditingkatkan lagi. Dan jangan merasa jenuh ketika kita sedang berusaha. Karena, ingatlah ada rasa yang manis setelah pahit, ada hasil yang luar biasa setelah usaha yang melelahkan.

Semakin banyak bacaan yang kita bacakan, maka semakin banyak pula kebaikan yang kita dapatkan. Jangan buat menghafal itu sebagai beban tapi buatlah ia sebagai sesuatu yang kita cintai agar lahirlah ketulusan untuk mendapatkannya dan kesetiaan untuk menjaganya.Disetorkan.
Kemudian, apabila hafalan tersebut akan disetorkan kepada ustadz/ustadzah, lebih
baiknya hafalan tersebut harus disimakkan atau didengarkan terlebih dahulu kepada teman, agar tidak adanya kekeliruan dalam penyetoran hafalan kepada ustadz/ustadzah .

5. Dimuraja’ah.
Apabila kita telah sempurna dalam menghafal Al-Qur’an, maka alangkah baiknya hafalan itu harus terus dijaga dengan cara memurajaahkannya setiap hari.

Kita bisa memurajaahkannya dikala waktu senggang ataupun disetiap waktu kita mengerjakan shalat fardhu agar hafalan kita tidak mudah hilang.

Dalam menghafal Al-Qur’anpun harus diiringi dengan hati yang tentram dan jangan terlalu tergesa-gesa, karena kalau kita tergesa gesa, hasilnya akan tidak maksimal dan niatkan karena Allah semata, karena tanpa bantuan dan izin Allah, kita tidak akan dapat menghafal kalamnya yang sangat mulia.

Mintalah kemudahan serta keistiqamahan kepada Allah SWT agar hafalan yang kita miliki mendapatkan keberkahan dan bisa menjadi penolong kita kelak di alam kubur dan akhirat. Setelah telah selesai dalam menghafal Al-Qur’an ( khatam 30 juz ) janganlah kita bersifat tinggi hati dan sombong, tetaplah terus rendah hati dan cerminkanlah akhlak Al-Qur’an kedalam diri kita. []

Mag: Anzelia Anggrahini

Editor: Saadatul Abadiah