Alumni Ma’had Nilai Iuran Sertifikat Tinggi

Sumberpost.com | Banda Aceh – Ratusan alumni Ma’had Ali (asrama) UIN Ar-Raniry gelombang pertama dan kedua belum mengambil sertifikat kelulusan sejak di umumkan pada April lalu oleh pihak Ma’had Ali.

Dari 780 mahasantri gelombang pertama dan 413 mahasantri gelombang kedua, hanya sekitar tiga puluh persen mahasantri yang sudah mengambil sertifikat. Salah satu penyebab mahasantri enggan mengambil sertifkat ialah iuran yang dibebankan dinilai tinggi.

Untuk mengambil sertifikat Ma’had Ali, harus terlebih dahulu membayar iuran sebesar Rp600 ribu. Salah satu alumni Ma’had Ali UIN Ar-Raniry yang mengeluhkan iuran ialah Jasmadi.

“Mahal kali ini iurannya, saya harus tunggu kapan ada uang baru bisa bayar,”  ujar Jasmadi.

Sementara itu, Kepala Ma’had Ali UIN Ar-Raniry, Nurchalis Sofyan mengimbau kepada mahasiswa yang telah lulus program Ma’had, agar tidak berburuk sangka terhadap iuran yang telah di tetapkan.

“Penggunaan iuran untuk mahasiswa juga, di sana kan kita didik karakter, terus diajarkan untuk bisa berbicara bahasa arab dan inggris, saya rasa ini tidak seharusnya dipermasalahkan,” tutur Nurchalis di kantornya, Kamis (30/4/2015).

Ia melanjutkan, terkait persoalan dana, pihaknya tidak mempunyai wewenang, dan dana tersebut akan di kirim ke Badan Layanan Umum UIN Ar-Raniry.

Untuk di ketahui, sertifikat kelulusan dari Ma’had Ali, akan di gunakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengisi KRS semester V. []

Ghasyia, Maya | Foto : Internet