Pergantian Tahun Baru Tanpa Petasan

Sumberpost.com | Banda Aceh – Detik-detik pergantian tahun baru dari tahun 2014 ke tahun 2015 berlalu tanpa petasan, sesuai himbauan pemerintah. Bagaimana tidak, hingga jam menunjukkan pukul 00.30, tanda sudah memasuki tahun 2015, tidak terdengar satu dentuman pun dari bundaran simpang lima yang biasanya menjadi sentral perayaan tahun baru.

Amatan sumberpost.com, sejak pukul 21.00, Rabu (31/12) ratusan aparat sudah standby dan berjaga-jaga di sejumlah titik. Tujuannya untuk mengatur lalu lintas apabila terjadi penumpukan massa di satu tempat. Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan Kepala Satpol PP dan WH Banda Aceh Rita Pujiastuti juga turun langsung ke jalan.

Himbauan pemerintah kepada masyarakat agar tidak merayakan pergantian tahun baru, kelihatan tidak setengah-setengah. Kendati tahun sudah berganti, aparat masih berjaga hingga pukul 01.00 Pagi.

Namun, himbauan tersebut mengundang pro dan kontra dari masyarakat. Salah satunya Arif Multazam, mahasiswa UIN Ar-Raniry ini setuju dengan himbauan tersebut karena kota Banda Aceh merupakan kota madani. “Pemerintah kota sudah benar, tidak sepatutnya kita merayakan malam tahun baru, karena pada hari libur islam saja kita merayakan tidak semeriah ini, tapi kenapa tahun baru harus meriah,” ujar Arif saat di tanyai sumberpost.com.

Safrijal, salah seorang yang juga menunggu detik-detik pergantian tahun baru di Simpang Lima, mengatakan malam tahun baru 2014 berbeda dari malam tahun baru sebelumnya. “Biasa masyarakat bersatu pada tahun baru. Tapi yasudahlah, kita hanya ikut apa yang pemerintah bilang,” ujarnya.

Aparat juga menutup Tower Cafe menjelang tengah malam, penutupan paksa ini mengundang perhatian warga. Sekitar ratusan masyarakat menyaksikan penutupan tersebut.  “Kami mohon warga jangan putar-putar lagi, ho lom menjak wet2, wo ju u rumoh (kemana mau jalan-jalan lagi, pulang terus ke rumah),” ujar petugas dari dalam mobil.

“Tak ada kembang api, tak ada petasan, malam ini sama dengan malam biasa,” tambah petugas tersebut.

Abdul hadi firsawan