Fakultas Adab Yudisium 60 Sarjana

Sebanyak 60 mahasiswa Fakultas Adab mengikuti yudisium di Aula Pasca Sarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh (11/02). 60 mahasiswa tersebut dari berbagai jurusan yang ada di Fakultas Adab, mulai dari jurusan Adab Perpustakaan dan Komunikasi  (APK), Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), Dilploma III AIP, dan Sastra Arab.

“Untuk semester ganjil, jumlah calon sarjana hampir di seluruh Fakultas yang ada di IAIN  Ar-Raniry  tergolong sedikit. Jadi wajar saja, untuk kali ini hanya 60 orang di luluskan di Faklultas Adab dengan criteria yudisium yang berbeda-beda” kata Saifuddin selaku ketua panitia acara.

“ dari 60 mahasiswa yang diyudisiumkan,  yudisium istimewa sebanyak 16 orang sekitar  9,6 persen, yudisium baik sekali sebanyak 38 orang sekitar 88,6 persen, dan yudisium baik sebanyak 6 orang, yudisium cukup  orang serta teristimewa dengan IPK 3,82 hanya satu orang” Tambahya.

Dekan Fakultas Adab Prof.Dr.H. Misri A Muchsin,MA mengatakan mahasiswa yang lulus hari ini adalah mahasiswa yang benar-benar bekerja keras untuk menempuh menjadi seorang sarjana, pasalnya masih ada ratusan mahasiswa lagi dengan letting dan jurusan yang berbeda-beda tidak bisa menyelesaikan kuliahnya karena skripsi yang belum dituntaskan.

“Jangan pernah merasa puas dengan apa yang kalian dapatkan selama di kampus, karena kalian akan dihadapkan dengan masyarakat nantinya. Teori yang ada di kampus, harus diimplementasikan dalam masyarakat, agar ilmu yang didapatkan tidak sia-sia” tambanya.

Dalam hal ini, Ruslan, M.Lis menyampaikan dalam pesan dan kesan dari perwakilan dosen mengatakan gelar sarjana yang diperoleh mahasiswa yang lulus hari ini bukan berarti penentu seseorang dalam meraih kesuksesan. Melainkan harus bisa melanjutkan study kearah yang lebih tinggi, sehingga ilmu yang diraih terus mencapai  puncak kesuksesan.

“sebagai mahasiswa, dalam mencetak sarjana yang nantinya diharapkan mampu ikut membangun bangsa tentunya tidak bisa dilakukan hanya dengan mempelajari teori dan praktik yang terkait dengan keilmuannya saja. Harus dilakukan pengembangan moral dan kepribadian sehingga dalam implementasi ilmu yang dimiliki senantiasa memperhatikan kepentingan orang banyak. Sikap peduli terhadap diri dan lingkungan serta kondisi sekitar kiranya mutlak diperlukan sehingga sikap yang mementingkan diri sendiri dan kelompok bisa dihindari” Tambanya.

“Kami sering diingatkan bahwasanya kami kuliah di FA disubsidi oleh rakyat sebagai pembayar pajak kepada Negara. Jikalau boleh diandaikan kami sebagai anak mereka, tentunya mereka sebagai orang tua kami sangat menginginkan diberikannya pelayanan terbaik sehingga pajak yang dibayarkan tidak sia-sia.” Ujar Siti Aminah saat penyampaian pesan dan kesan mewakili peserta yudisium,

“ Semoga Fakultas Adab bisa meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik, karena sebuah lembaga yang melahirkan calon sarjana yang terdidik, harus bisa memberikan pelayanan terbaik juga kepada mahasiswa” Harapnya.