Ini Dia `Pahlawan` Anak Kost Dunia

Seattle – Hans Lienesch mungkin menjadi semacam “pahlawan” bagi anak kos di seluruh dunia. Kenapa? Dia sudah melahap lebih dari 1.100 jenis mi instan dari seluruh dunia dan me-review-nya di blog khusus tentang mi: The Ramen Rater.

Hans Lienesh, Foto : Tempo.co
Hans Lienesh, Foto : Tempo.co

Popularitas Lienesch tak hanya di Seattle, Amerika Serikat, kota asalnya, tapi hingga mancanegara. Sebuah surat kabar Korea Selatan menjulukinya sebagai Dewa Ramen, merujuk pada kepiawaiannya mengurai keunggulan dan kekurangan dalam sebuah produk mi instan.

Televisi Jepang beberapa kali menampilkan wawancara dengan dia. Seiring dengan terkereknya popularitasnya, banyak produsen mi dunia yang mengiriminya produk terbaru untuk diulasnya.

Lienesch, yang secara hukum dinyatakan buta dan tidak bekerja, hanya berhenti menulis ulasan ketika ia sedang berlibur. Ulasannya selalu ditunggu-tunggu banyak pecinta mi. Yang paling diminati adalah daftar 10 mi instan terbaik dunia, tak termasuk mi instan asal Taiwan.

Mengapa ia alergi mi Taiwan? Semua bermula saat ia menyusun daftar mi instan terburuk di dunia. Ia menyebut salah satu produk mi asal negara itu sebagai contohnya.

Menurut GoSkagit.com, puluhan ribu orang Taiwan dengan marah mengomentari The Ramen Rater. Lienesch akhirnya meminta maaf.

Ia mengudap mi hampir tiap hari. Salah satu mi instan yang masuk dalam penilaian terbaik versinya adalah: mi laksa Singapura dan mi instan rasa rendang buatan salah satu produsen mi Indonesia.[tempo.co]