Yuk, Masuk UKM Teater Rongsokan

Sumberpost.com | Banda Aceh – Setelah sukses mementaskan Bibit ke 12 Teater Rongsokan pada 21 januari 2014, kini Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Rongsokan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry kembali menerima anggota baru. Pendaftaran yang di buka mulai 3 Maret sampai 12 Maret ini akan menerima 50 calon peserta baru.

Teater yang pernah menggaet peringkat pertama lomba teater dalam ajang Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 2013, merasa harus terus melakukan kaderisasi untuk melestarikan kesenian di lingkungan kampus. Hal ini disampaikan Dendi, ketua Umum Teater Rongsokan (2013/2014).  Menurutnya kesenimanan tingkat mahasiswa di Aceh, mulai meredup.

Dendi mengungkapkan, Rongsokan yang terdiri 4 konsentrasi bidang; Teater, seni rupa, sastra, dan musik sebenarnya memiliki nilai jual tinggi. “Faktanya, saat kawan-kawan ada yang belajar seni rupa, mereka berarti sedang belajar desain. Orang belajar musik, bisa buat band, dan waktu mereka belajar teater, berarti orang akan belajar adegan dan kalau di bilang  sombongnya itu, di Rongsokan itu semua ada.”

Lain halnya ketika sudah masuk dalam ranah publikasi. Mereka diajarkan cara memanajemen pertunjukan, penonton, tempat dan lainnya agar pertunjukan dapat di nikmmati penonton dengan nyaman. “kami layaknya seperti rumah produksi, kala ingin manggung,” tutur Dendi sambil tersenyum.

Meskipun UIN Ar-Raniry tidak mempunyai jurusan khusus kesenian, tambah Dendi, hal ini seharusnya menjadi istimewa, karena kampus tetap memiliki UKM yang berkiprah di bidang seni. “Perkara tidak mempunyai dosen khusus bukan jadi masalah, karena semangat kami bukan semangat mencari nilai sks, tetapi memang semangat yang muncul dari dalam diri, sebagai sosok seniman muda aceh.”

Dalam proses penerimaan ini, dendi berharap, semua kawan-kawan yang mendaftar memang memiliki minat dan mampu menjadikan Rongsokan sebagai wadah untuk berkarya, “Karena Rongsokan  memberikan ruang seluas-luasnya untuk kreatifitas mahasiswa. Seperti filosofi Rongsokan; ‘Dibuang Bukan Berarti Terbuang’. Rongsokan tetap bisa dijadikan lebih  berharga.”

Individu yang berkiprah di dunia kesenimanan, haruslah memilikii kepribadian yang kuat, tidak hanya mengikuti alur, tetapi juga memberikan pencerahan baru bagi kesenian di Aceh, “Ketika mereka sudah masuk dalam ranah kesenian, itu artinya mereka sedang memikul tanggung jawab besar, sebagai mahasiswa yang tahu apa arti kesenian yang sebenarnya,” tutup Dendi.

Desi Badrina