Mubes Sah Atau Tidak, Redha Angkat Bicara

Sumberpost.com | Darussalam – Menanggapi berita yang memojokkan dirinya setelah terpilih menjadi Dewan Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Redha Rahmatillah akhirnya mulai angkat bicara.

Kepada sumberpost.com melalui sambungan telfon, Senin (7/4) malam, Redha mengatakan bahwa menurutnya, Mubes kedua sudah sesuai dengan prosedur. Hal itu lantaran sudah ada hak suara dari masing-masing jurusan. Hanya delegasi dari jurusan BPI yang tidak hadir.

“Beberapa waktu lalu, KIP menelfon saya. Katanya apakah saudara ingin melakukan Mubes ulang ? lalu saya jawab jika hanya untuk memenangkan saya, lebih baik tidak usah, karena saya menerima kekalahan pada Mubes lalu, hanya saja saya kurang setuju dengan sistem pemilihan. Kenapa Senat juga ikut memilih, karena seharusnya hanya perwakilan dari jurusan saja yang boleh memilih,” jelasnya.

Lantas KIP, lanjutnya mengatakan bahwa Mubes ulang bukan untuk memenangkannya melainkan hanya untuk meluruskan prosedur pemilihan. Menurut mahasiswa semester enam ini juga, saat Mubes kedua, KIP sudah mencoba menghubungi Senat untuk hadir dan juga kandidat yang menang sebelumnya, Muhammad Fajri. Namun mereka tak hadir pada hari penyelenggaraan ulang tersebut.

“Saya kecewa terhadap Senat kenapa tidak menanyakan langsung bagaimana prosedur pemilihan yang sebenarnya. Di sini juga saja melihat kurang adanya komunikasi antara KIP dan Senat. Mengenai posedur tanya saja pada KIP,” tutupnya.

Mahasiswa jurusan PMI ini menang telak pada Mubes kedua dengan perolehan 14 suara. Dalam acara itu dihadiri langsung oleh Wakil Dekan III, Baharuddin. Ketika ditanya mengapa ada Wadek III pada acara Mubes, ia mengatakan yang berhak menjawab hanya KIP Fakultas tersebut.

KIP: Mubes Terakhir Sudah Sesuai Prosedur

Sementara itu, pihak Komisi Independen Pemilihan (KIP) Mubes, secara terpisah mengungkapkan keabsahan Mubes yang digelar sabtu lalu tersebut.

“Saat semua peserta delegasi telah berkumpul dalam mubes, mereka secara forum memilih sesuai dengan prosedur,” kata pihak KIP, Aljawahir saat dihubungi Sumberpost, Selasa (8/4).

Menurutnya, KIP telah memberitahukan seluruh delegasi untuk berhadir pada mubes tersebut.
“Namun karena waktu yang sangat mendesak, pemberitahuan hanya melalui SMS. Terbukti dengan hadirnya delegasi dari tiga jurusan, KPI lima orang, PMI lima orang, dan dari jurusan DMD sebanyak empat orang, artinya hanya jurusan BKI yang tidak berhadir,” lanjutnya.

Perihal keterlibatan Wakil Dekan Tiga bidang kemahasiswaan, menurut KIP hal itu sah-sah saja  dilakukan. Mengingat mubes sebelumnya yang tidak sesuai prosedur, maka KIP menyerahkan proses mubes untuk dikawal oleh pihak dekanat.

“Kami (KIP) di-SK-kan oleh Wadek, jadi wajar jika terdapat permasalahan dalam hal ini, meminta arahan kepada beliau yang lebih mengerti tentang SOP, agar mubes selanjutnya tidak menuai permasalahan yang sama,” ungkap Alja.

Oleh : Rayful Mudassir dan Fuadi Mardhatillah