Mahasiswa Indonesia : Kasus Rohingya Adalah Masalah HAM

Sumberpost.com | Banda Aceh – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia, menggelar aksi solidaritas peduli Ronghiya, di bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Sabtu (30/05/2015).

Para mahasiswa ini meminta agar pemerintah Indonesia memberikan tempat tinggal atau pulau bagi pengungsi Ronghiya yang saat ini masih tinggal di penampungan. Mereka juga meminta agar seluruh rakyat Indonesia peduli terhadap imigran Rohingya yang terdampar di Aceh.

Mahasiswa turut membawa sejumlah umbul-umbul seperti poster dan spanduk bertuliskan, “Save Ronghiya”, “Duka mu Duka kami, We Support Ronghiya”, “Junjung Tinggi Solidaritas dan Perdamaian”, dan “Aku Kamu Kita Save Ronghiya,”.

“Bangsa Indonesia dikenal dengan ramah dan baik hati, dalam aksi ini kami menginginkan pemerintah untuk membantu imigran Ronghiya ,” tutur salah seorang orator saat menyampaikan orasinya.

“Kita tidak bisa menggantungkan diri terhadap orang-orang elit politik, yang tidak pro dengan rakyat,” lanjutnya. Dalam aksi itu, mahasiswa berorasi secara bergantian.

Mahasiswa Legislatif dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia ini, menuntut komitmen pemerintah agar melindungi etnis Ronghiya yang terdampar di Aceh, meminta pemerintah daerah untuk menyediakan tempat dan rumah ibadah yang layak tinggal, dan menginisiasi permasalahan Rohingya bersama negara se-ASEAN terkait status kewarganegaraan dan HAM bagi etnis Ronghiya.

Koordinator aksi Mahfud Sofyan mengatakan, mahasiswa meminta pemerintah untuk melindungi etnis Ronghiya yang ada di Aceh saat ini. “Ronghiya merupakan kekerasan akibat kekejaman dunia mengenai kemanusian, apa yang terjadi di Myanmar hari ini, nantinya juga akan terjadi di Indonesia,” tuturnya.

“Menjunjung tinggi HAM adalah bukti tertinggi dari cerminan bermoralnya suatu bangsa, sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama, Indonesia harus mampu membuktikan hal tersebut,” tutur Mahfid.

Namun, ketika mahasiswa ini sedang meggelar aksi peduli Ronghiya, pihak kepolisian tiba-tiba memberhentikan aksi mereka. “Kami tidak menerima pemberitahuan dan surat izin kalau hari ini akan dilakukannya aksi oleh para mahasiswa,” kata polisi yang mengaku dari Polresta Banda Aceh itu.

Namun, koodinator aksi Mahfud mengatakan, pihaknya telah memberikan surat pemberitahuan. “Kami telah memberikan surat izin, mungkin ada kesilapan dari pihak panitia. Kami pun tidak mau ada keributan. Oleh karena itu, ya sudahlah aksi ini diberhentikan saja,” ucapnya.

Mahasiswa yang menggelar aksi ini tergabung dalam Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia, yang saat ini sedang mengikuti Musyawarah Kerja Nasional 2015 yang dipusatkan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Ratusan Mmhasiswa yang menggelar demo itu merupakan perwakilan dewan legislatif mahasiswa dari setiap perguruan tinggi se-Indonesia.

Zuhri Noviandi