UIN Ar-Raniry Gelar Seminar Nasional Biotik 2017

Sumberpost.com | Banda Aceh – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry menggelar seminar nasional biotik tahun 2017 di Auditorium Prof Ali Hasjmy UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Rabu (3/5/2017).

Kegiatan itu bertajuk Pendidikan Sains Islami dalam konteks pengaplikasian etnobiologi untuk mewujudkan generasi berkarakter.

Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Farid Wajdi Ibrahim usai membuka acara mengatakan, seminar merupakan bagian dari kehidupan perguruan tinggi, ini akan menjadi nilai tambah baik untuk diri mahasiswa mapun lembaga.

Bagi kehidupan kampus, lanjutnya, seminar harus dilakukan secara rutin. “Yang paling penting dari seminar adalah bagaimana terus mengasah dan mengembangkan ilmu yang telah dipelajari,” ujar Farid.

Kampus UIN Ar-Raniry telah menganggarkan biaya kepada masing-masing prodi untuk menggelar seminar seperti itu. Beberapa waktu lalu seminar juga telah dilaksanakan oleh Prodi MPI.

“Ini merupakan penganyaan dan ini keniscayaan, oleh karena itu pimpinan UIN Ar-Raniry terus memberikan dukungan penuh untuk kegiatan seperti ini, selain seminar juga dilakukan pameran di mana dipamerkan produk-produk hasil karya mahasiswa,” katanya.

Ketua panitia Nauli Taib mengatakan, seminar itu menjadi kegiatan rutin setiap tahun bagi program studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry

Pada seminar kali ini, panitia menghadirkan empat keynote speaker, yakni Prof. I Gusti Putu Suryadarma, dari Universitas Negeri Yogyakarta, Mujiburrahman Dekan FTK UIN Ar-Raniry, David Dellatore dari Sumatran Orangutan Conservation Programme, dan Mistar Kamsi dari Yayasan Ekosistem Leuser.

Nauli menyebutkan, peserta seminar ini berjumlah 461 orang, 107 orang di antaranya akan mempresentasikan 83 makalah hasil penelitiannya, dengan rincian 68 dari mahasiswa S1, 8 orang mahasiswa S2, 2 orang dari unsur guru dan 29 orang dari dosen, serta 354 peserta lainnya non-pemakalah yang terdiri dari unsur mahasiswa, guru dan dosen.

“Tahun 2017 ini, hadir pemakalah diantaranya berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Yoyakarta dan Jawa Tengah, bidang konsentrasi yang dipresentasi adalah tentang ekologi, biodiversitas, biologi struktur dan fungsi, mikrobiologi dan genetika, dan bioedukasi dan PTK,” kata Nauli. [Rilis]