Dekan FDK: Jika Tidak Bisa Dirubah, Anda Cukup Beradaptasi

Sumberpost.com | Banda Aceh – Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Ar-Raniry, Kusmawati Hatta melepas 60 peserta Bakti Sosial (Baksos) yang digegas Jurusan Bimbingan Konseling Islam di Aula fakultas setempat, Kamis (13/7/2017).

Ia  meminta kepada mahasiswa yang nantinya ikut dalam kegiatan tersebut agar menghindari pembicaraan agama yang bersifat khilafiyah (perbedaan). Hal ini menurutnya retan menjadi pemicu konflik saat berada di masyarakat.

“Jika ada yang bisa dirubah, maka rubahlah. Jika tidak, maka Anda cukup beradaptasi,” ujarnya.

Kusmawati berujar, melalui kegiatan tersebut diharapkan mahasiswa mampu meningkatkan kompetensi, baik kognitif maupun afektif yang tidak akan ditemukan di bangku perkuliahan.

“Teori dan realitas itu tidak selalu sama. Dengan demikian, kegiatan seperti ini akan memperkaya pengetahuan dan pengalaman baru bagi kalian karena langsung terjun ke lapangan,” kata Kusmawati.

Ia juga mengingatkan kepada para peserta Baksos agar menjaga sikap dan etika ketika berinteraksi dengan masyarakat nantinya.

“Ingat, kalau mau dihargai, maka hargailah orang lain. Ini merupakan kunci diterima di masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan (Wadek) III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama fakultas setempat, Baharuddin AR  meminta agar mahasiswa membuat pemetaan problematika dakwah yang terjadi di daerah yang dituju untuk dijadikan sebuah laporan dan disampaikan kepada pihak fakultas.

“Lakukan observasi di sana, supaya kita mengetahui permasalahan dakwah yang terjadi di perkampungan sekaligus sebagai kajian untuk ditinjau lebih luas lagi ke depannya,” kata Wadek III FDK.

Ketua Panitia Baksos, Fathir Ma’aruf dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini akan dilaksanakan di Lamno, Aceh Jaya, terhitung sejak 14 hingga 24 Juli 2017. Adapun rangkaian kegiatan tersebut diantaranya, Pesantren Kilat, Penyuluhan dibidang pendidikan dan agama.

“Kegiatan ini murni ide kami mahasiswa. Melalui kegiatan ini diharapkan kita tidak hanya menguasai teori saja di bangku perkuliahan, tetapi mampu mengaktualisasinya dengan terjun langsung di masyarakat,” ujar Fathir. []

Sara Masroni