Mega Iftar, Puncak Ramadhan Journey with EDSA

Sumberpost.com | Banda Aceh – Lampu kelap-kelip menghiasi pintu utama Auditorium Ali Hasjmy sore itu. Di sisi kanan, pemandangan Timur Tengah seperti pohon kurma, kaktus dan sepasang unta sengaja dibuat sebagai tempat berfoto sebagai kenangan tanda menghadiri acara ini. Ratusan mahasiswa, alumni,dosen dan undangan saling sapa sambil melangkahkan kaki ke ruang acara.

Tiang-tiang bangunan itu dipenuhi dengan tempelan gambar mesjid. Panggung didesain sedemikian rupa dengan tulisan arab Ramadhan Karim. Layar proyektor menyala. Sejumlah takjil sudah tersusun rapi di atas karpet yang dibentang memenuhi ruang auditorium. Prasmanan pun telah siap di empat sisi ruangan.

Setelah sukses menyelenggarakan berbagai program Ramadhan Journey with EDSA seperti Ramadhan Travellers, Tausyiah Dhuha dan sebagainya, Prodi bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK)  UIN Ar-Raniry tiba pada acara puncak yaitu Mega Iftar. Ini diselenggarakan di auditorium kampus, Sabtu (2/6/2018).

Ketua HMP PBI atau lebih dikenal dengan EDSA (English Department Student Association), Suhaili mengatakan, acara bertema “Strengthening Solidarity through Silaturrahmi” ini bisa terlaksana karena semua pihak mau bergerak untuk menyukseskannya.

“Ini kali pertama kami pakai auditorium untuk buka puasa bersama, ada sekitar 500 undangan dan alhamdulillah berjalan lancar,” katanya.

Sementara Sekretaris Prodi, Saiful Akmal dal sambutannya, memaparkan prestasi prodi PBI dan sejumlah kegiatan yang sudah dilakukan.

“Kita punya Ar-Raniry English Club (AEC), alhamdulillah sudah berjalan hampir setahun. Kita juga punya banyak alumni yang sedang melanjutkan pendidikan di luar negeri,” katanya.

Acara Mega Iftar dibuka oleh Dekan III Bidang Kemahasiswaan FTK UIN Ar-Raniry, lalu dilanjutkan dengan Pelantikan Pengurus Persatuan Alumni, santunan anak yatim dan bercengkerama dengan dua dosen senior tentang sejarah prodi ini.

“Saya alumni pertama di sini. Sehari sesudah saya, beliau lulus. Dulu, kami adalah teman sebantal,” kata Luthfi Aunie saat bercerita sambil menunjuk teman di sisinya, Ayyub.

Aunie yang sekarang menjabat sebagai Wakil Rektor II sekaligus dosen UIN Ar-Raniry juga memperkenalkan para muridnya yang sekarang telah menjadi dosen sepertinya. Menurutnya, kesuksesan prodi PBI saat ini tak lain berkat para alumni lama seperti dirinya dan Ayyub.

“Dulu kita sangat kekurangan dosen, satu dosen bisa pegang lima unit per hari,” kata Ayyub menjelaskan.

Sesudah bincang-bincang mengenai sejarah prodi, sirene pertanda masuk waktu magrib berbunyi. Suhaili, Presiden EDSA, memimpin doa. Takjil berupa kurma, gorengan dan jus jeruk dimakan sebagai makanan pembuka. Setelah salat magrib, dilanjutkan dengan makan nasi bersama.

Memasuki waktu isya, panitia bergegas menyulap tempat buka puasa bersama itu menjadi tempat salat tarawih berjamaah. Piring kotor dipindahkan, sajadah panjang dibentang, suara azan dikumandangkan. [ron]

Magang : Cut Della Razaqna